Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Mitos Menyesatkan Soal Mencuci Muka, Malah Merusak Kulit

Kompas.com - Diperbarui 27/08/2023, 06:29 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

  • Rasa panas dan kencang menandakan produk sedang bekerja

Reaksi kulit setiap orang bisa berbeda pada produk yang dipakainya. Namun jika terasa panas dan kencang, itu bukan indikasi yang baik.

"Ketika kulit terbakar atau teriritasi oleh bahan perawatan kulit, itu mengganggu lapisan asam pelindung kulit, yang dapat menyebabkan sensitivitas kulit lebih lanjut dan bahkan infeksi kulit," jelas Audrey Kunin, dermatologis asal Kansas, Amerika Serikat.

Baca juga: Pentingkah Pakai Toner Setelah Membersihkan Wajah?

Meski demikian, ada saat kandungan produk sedang menyesuaikan dengan kulit sehingga menyebabkan sensasi terbakar atau terkelupas.

Umumnya ini disebabkan oleh bahan aktif yang memicu terjadinya pergantian sel.

Jika tidak yakin apakah reaksi kulit terhadap suatu produk normal atau tidak, hubungi dokter kulit sebelum melanjutkan penggunaan.

  • Mencuci muka dengan sabun mandi saja sudah cukup

Sabun mandi biasa dapat menghilangkan minyak alami di wajah, mengganggu keseimbangan pH dan merusak skin barrier.

Karena itu, jangan sekali-kali melakukannya jika ingin wajah tetap sehat bebas masalah.

Gunakan produk pencuci muka yang melembutkan dan bebas pewangi untuk mendapatkan hasil terbaik.

Baca juga: Tanda Sabun Muka yang Dipakai Tak Cocok untuk Kulit Sensitif

  • Clensing brush mekanik adalah cara terbaik untuk deep cleansing

Deep cleansing, membersihkan wajah sekaligus mengeksfoliasinya, adalah metode yang dipercaya dapat menghilangkan sel kulit mati.

Untuk mendapatkan manfaat optimal, banyak yang melakukannya dengan cleansing brush mekanik.

Namun sejumlah pakar di dunia kecantikan menilai menggosok muka dengan cara ini bukannya tanpa efek samping.

Hal ini dapat menyebabkan wajah kehilangan minyak dan menyebabkan celah mikroskopis pada kulit yang dapat meningkatkan risiko reaksi alergi atau iritasi kulit.

Shasa Hu, dokter kulit di Miami mengatakan produksi minyak berlebih dipicu pengelupasan agresif karena penggunaan cleansing brush mekanik tersebut.

"Kulit memproduksi lebih banyak minyak yang dapat menyebabkan penyumbatan, yang kemudian menjadi lingkaran setan."

Alternatif yang lebih, lakukan eksfoliasi menggunakan kain lembut atau produk gentel exfoliating cleanser.

Baca juga: AHA vs BHA, Mana yang Lebih Baik untuk Eksfoliasi Kulit?

  • Wajah berjerawat karena malas mencuci muka

Jerawat tidak hanya disebabkan karena malas mencuci muka. Ada banyak faktor lain termasuk hormon, genetik dan jenis kulit.

Meski demikian, pemilik kulit berminyak dan acne prone memang lebih berisiko berjerawat jika tidak rutin mencuci muka.

  • Tidak perlu memakai make up cleanser sebelum mencuci muka

Produk pencuci muka tidak dapat menghapus sisa make up seketika dan menyeluruh.

Kita dianjurkan untuk membersihkan riasan terlebih dulu dengan tissu remover atau micellar water.

Penting untuk menerapkan double cleansing untuk memastikan semua noda di wajah dan sisa riasan terhapus sempurna.

“Make up memiliki pigmen, pengawet, mineral, dan logam yang seringkali dapat menyumbat pori-pori jika dibiarkan terlalu lama dan mencegah penetrasi produk perawatan kulit Anda,” tambah Shasa Hu.

Baca juga: Deretan Skincare Lokal Terbaru untuk Wajah Segar dan Glowing

  • Tidak perlu mencuci tangan sebelum membersihkan wajah

Pastikan untuk selalu mencuci tangan dengan bersih sebelum dipakai untuk membersihkan muka.

Pasalnya, ada risiko tanga penuh dengan kuman dan bakteri meski tidak terlihat atau terasa kotor.

Kita mungkin tidak sadar sudah menggunakan tangan untuk menyentuh berbagai hal dan permukaan.

Padahal mungkin saja terdapat bakteri dan bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi atau infeksi kulit dan mata, terutama pada orang yang rentan terhadap eksim.

Baca juga: Seperti Apa Ciri Kulit Sensitif dan Cara Tepat Merawatnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com