"Ini meningkatkan keterampilan motorik dan memberikan pelepasan mental, dan dapat membantu meringankan gejala kecemasan," tambahnya.
Banyak orang khawatir melompat bisa mengganggu persendian khususnya bagi orang lanjut usia.
Untuk kecemasan ini, Dong mengungkapkan trampolin mini sudah diatur agar memungkinkan penyerapan akselerasi dan deselerasi gerakan. Oleh karena itu, dampaknya bisa menghilangkan hingga 80 persen dari guncangan saat mendarat.
Hal ini bisa melindungi persendian sehingga rebounding bisa dilakukan oleh orang dengan usia berapa pun. Tentu saja ada sedikit penyesuaian gerak sesuai dengan kondisi orang tersebut.
Baca juga: Kebiasaan Bunyikan Jari Bisa Picu Radang Sendi, Benarkah?
Jika tak ingin kehilangan rutinitas berolahraga saat pandemi, kita bisa mencoba rebounding sebagai pilihan workout terbaru. Tak perlu ruangan yang luas atau durasi yang panjang untuk mendapatkan manfaat dari olaharaga yang menyenangkan ini.
“Anda dapat melakukan seluruh sesi rebound tanpa turun dari trampolin, jadi selama Anda dapat menemukan ruangan untuk meletakkan alat itu maka sudah bisa melakukannya," terang Dong.
Tak perlu khawatir memenuhi ruangan karena kita bisa melipatnya menjadi lebih ringkas untuk disimpan.
Ia juga merekomendasikan mengikuti kelas dasar secara daring saat pertama kali mencobanya. Tujuannya untuk memastikan kita mendapat arahan yang tepat guna menghindari cidera.
Jika sudah menguasainya, bisa mulai melakukannya sendiri dengan berbagai varian gerakan yang memungkinkan. Agar tambah asyik, putar musik favorit yang sesuai dengan ritme gerakan kita.
Baca juga: Inilah Waktu Olahraga Terbaik Menurut Penelitian
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.