Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2021, 21:08 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

"Tinggalkan media sosial dan kita akan memiliki kesempatan untuk melihat lebih nyata tentang diri sendiri dan hidup kita," kata penulis filsafat komputer Amerika, Jaron Lanier.

"Masyarakat secara bertahap memang dibutakan oleh media sosial dan mengalami perubahan standar nilai dan perilaku. Itu membuat orang gelisah," lanjutnya.

Baca juga: Demi Kesehatan Mental, Perlukah Detoks Media Sosial?

2. Media sosial tidaklah nyata

Masalah berikutnya adalah, media sosial tidaklah nyata. Segala sesuatu yang diperlihatkan tidaklah seperti kelihatannya.

Kebanyakan orang hanya memperlihatkan sisi baik dalam hidup mereka, dan kadang-kadang manipulatif atau dibuat-buat.

Kita kemudian sibuk membandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain yang kelihatannya jauh lebih hebat. Alhasil kita menjadi tidak bahagia.

Media sosial juga melahirkan banyak kubu yang saling bertentangan. Kita selalu membela keyakinan atau pendapat kita mati-matian, tanpa mau menerima kritik atau pendapat berbeda dari orang lain.

Karena media sosial pula, pengguna dapat memercayai ide atau gagasan yang keliru.

Beberapa orang menyebut kondisi ini sebagai ancaman eksistensial. Sementara Lanier mencatat, media sosial cenderung membuat individu menjadi seorang "penjahat".

Namun cara seperti itulah yang bisa mendatangkan keuntungan bagi perusahaan media sosial.

Keterlibatan pengguna sangat penting. Semakin banyak data yang dihasilkan pengguna, maka semakin besar kemungkinan pengiklan untuk "menguasai" pengguna.

Semua hal seperti ujaran kebencian, berita palsu, atau unggahan yang berpotensi memecah belah menyebabkan keterlibatan pengguna di media sosial tetap tinggi.

Saatnya kita memikirkan ulang apa sebenarnya media sosial, dan apa kegunaan platform tersebut.

Baca juga: Kenapa Kita Sering Membandingkan Diri Dengan Orang Lain di Medsos?

3. Media sosial adalah sarana untuk menghasilkan uang

Penyedia platform menanamkan gagasan bahwa media sosial ada karena masyarakat membutuhkan media sosial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com