Dialog antara Deddy Corbuzier dan Mongol di video berjudul "Orang Gila Bebas Covid??????" itu telah menyampaikan informasi, data, dan fakta yang menyesatkan.
Selain itu, dikhawatirkan dapat menyebabkan pembentukan sekaligus pelanggengan opini yang keliru di masyarakat.
Pada gilirannya hal ini dapat berdampak serius bagi ODGJ, salah satunya menghambat hak untuk mendapatkan vaksin, pencegahan, dan pengobatan Covid-19.
Kalimat-kalimat yang dilontarkan keduanya dalam video berdurasi 24 menit itu dianggap sarat cemohan yang merendahkan martabat ODGJ.
Banyak yang merasa marah, dilecehkan, terhina, dianggap tidak memiliki akal, dan banyak hal negatif lainnya.
Baca juga: 3 Tuntutan Komunitas ODGJ untuk Deddy Corbuzier dan Mongol
Hal ini bisa memicu perasaan tidak dihargai sebagai manusia, dianggap bodoh, serta bisa menjadi pemicu hilangnya rasa kepercayaan diri.
Terlebih bagi orang-orang yang sedang berusaha sembuh dan menjalani hidupnya secara normal.
ODGJ disebut sebagai kelompok masyarakat yang paling sering mendapatkan stigmatisasi, tersingkirkan, terdiskriminasi, dan kerap mengalami kekerasan dan ketidakadilan.
Ungkapan publik yang merendahkan dari public figure seperti Mongol dan Deddy Corbuzier dianggap dapat berkontribusi dalam menambah dan melanggengkan stigma negatif yang ada.
Dampaknya bisa sangat serius baik bagi ODGJ maupun keluarga dan orang terdekatannya.
Misalnya sulit mendapatkan kesempatan pekerjaan, pendidikan atau pengobatan yang layak karena anggapa buruk tersebut.
Banyak pula yang akan merasa malu dan takut untuk mengakui kondisinya. Akibatnya, penanganan yang diberikan tidak optimal dan berdampak pada kesehatannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.