Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/07/2021, 17:38 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berdasarkan data dari Perhimpunan Obstetri Ginekolg Indonesia (POGI), sejak April 2020-Maret 2021 ada 536 ibu hamil yang terdeteksi positif Covid-19.

Sebanyak 72 persen di antaranya baru diketahui setelah 37 minggu dengan rata-rata 51 persen merupakan orang tanpa gejala (OTG).

Hal ini tentunya menjadi perhatian yang besar. Sebab, ibu hamil rentan terhadap risiko penularan Covid-19 dan membuat kondisinya jauh lebih berat.

Beruntung saat ini pemberian vaksin Covid-19 terhadap ibu hamil sudah dinyatakan aman, baik untuk ibu dan janin yang dikandungnya.

Mengacu pada studi preliminary dari the New England Journal of Medicine bahwa semua non-live vaccine atau vaksin dengan virus yang sudah mati bisa diberikan untuk ibu hamil.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Aman untuk Ibu Hamil, Ini Penjelasannya

"Vaksin Covid-19 yang saat ini sudah disetujui seperti Pfizer, Moderna, Astrazeneca, Sinovac, dan Sinopharm aman diberikan kepada ibu hamil."

Demikian penjelasan Sekretaris Jenderal POGI, Dr Budi Wiweko, SpOG(K), MPH, dalam konferensi pers virtual bersama Tim Mitigasi IDI, Jumat (2/7/2021).

"Kami tinggal menunggu dukungan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," sambung dia.

Selain itu, vaksin Covid-19 tidak hanya bermanfaat bagi ibu hamil saja, tetapi juga dapat memberikan kekebalan pada janin yang dikandungnya.

"Antibodi yang diterima ibu hamil dari vaksin Covid-19 bisa ditransfer ke janin yang dikandungnya melalui plasenta," ungkap Budi.

"Maka, nanti jika ibu hamil sudah bisa divaksin, rekomendasinya vaksin diberikan di atas 13 minggu kehamilan dan paling lambat  diberikan 33 minggu kehamilan," tambah dia.

Baca juga: Vaksin Moderna Dapat Izin BPOM, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

Adapun prioritas vaksinasi yang dibuat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bagi ibu hamil adalah yang berusia di atas 35 tahun dengan indeks massa tubuh (BMI) tinggi atau kegemukan, memiliki penyakit bawaan (komorbid) seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit kronis lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com