KOMPAS.com - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat memicu stres pada sebagian orang. Bahkan, beberapa orang merasa seperti kembali ke situasi awal pandemi Covid-19.
Berbagai ketidakpastian muncul, terlebih angka kasus Covid-19 pun semakin naik.
Dalam situasi ini, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr Reisa Broto Asmoro menekankan penting untuk tak hanya menjaga kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental.
"Saya paham ini situasi yang sangat sulit bagi kita semua," ujarnya dalam Instagram Live bertajuk "Taat PPKM Darurat, agar COVID-19 Tak Menjerat" bersama Radio Kesehatan, belum lama ini.
Salah satunya adalah karena banyaknya berita duka akibat Covid-19, bahkan yang datang dari lingkungan sekitar atau keluarga. Di sisi lain, berita hoax juga semakin tak terbendung.
Semuanya berkontribusi terhadap stres.
Meluangkan waktu jeda dan memilih sumber informasi terpercaya menurutnya dapat menjadi cara untuk mengatasi stres yang mungkin dirasakan di situasi PPKM Darurat.
"Pastikan (mendapat informasi) hanya dari sumber terpercaya agar kita tidak panik."
"Menghadapinya harus logis juga. Kalau bacanya berita hoax yang katanya-katanya, yang tidak bisa dipastikan kebenarannya, berita-berita itu membuat kita lebih tertekan," ujarnya.
Baca juga: Beda dengan Stres, Kenali Penyebab dan Tanda Burnout
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), stres, termasuk di situasi pandemi seperti saat ini, dapat memunculkan sejumlah respons, seperti:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.