Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2021, 16:04 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Ketika divaksin, seseorang mendapatkan 'big shock' pada sistem kekebalan tubuhnya sehingga mempengaruhi hormon.

Hal ini, tambah Viki, yang menyebabkan adanya perubahan jadwal menstruasi dan intensitasnya.

Kemungkinan lainnya, seseorang memiliki banyak sel imun di lapisan rahimnya sehingga sistemnya juga ikut terpengaruh ketika vaksin masuk ke tubuh.

Meski demikian, ia memastikan efeknya pada siklus menstruasi tidak akan bertahan lama, mengacu pada kasus jenis vaksin lainnya.

"Beberapa orang mengatakan efek vaksin hanya terjadi selama 1-2 bulan saja," tambah dia.

Ia juga menegaskan, hal ini tidak berdampak permanen pada kesuburan perempuan atau menyebabkan kemandulan.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Vaksin Covid-19 Bisa Ganggu Siklus Menstruasi?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyatakan bahwa vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini sangat aman, dan tidak berdampak buruk pada kesuburan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com