Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/07/2021, 08:59 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Moms

KOMPAS.com – Jika diumpamakan, anak seperti sebuah spons yang menyerap apapun yang ada di sekitar mereka berkat kepolosannya.

Mereka belajar dan meniru perilaku orang di sekitarnya, termasuk orangtuanya. Anak yang dibesarkan di lingkungan yang baik, juga akan tumbuh menjadi orang baik.

Hal ini dapat membuat anak lebih peduli, murah hati, dan dermawan. Anak juga biasanya menunjukkan perilaku empati tanpa mereka sadari.

Contohnya, saat kita sedih, biasanya anak-anak akan datang menghibur kita atau berbagi makanan saat melihat orang lain yang tidak memiliki makanan.

Namun di sisi lain, anak bisa menjadi sangat egois dan tidak mau membagikan apapun yang dia miliki, jika dia tidak melihat contoh serupa.

Karena itu, yang diperlukan anak adalah melatih empati mereka dan belajar bagaimana menjadi lebih murah hati dan dermawan.

Baca juga: Tips Mengajarkan Anak agar Suka Menolong

Berikut enam cara membuat anak menjadi murah hati dan dermawan yang bisa kita jajal.

1. Puji kemurahan hati alami anak

Anak senang dipuji saat mengerjakan sesuatu yang baik, dan itu adalah hal yang alami dalam perkembangan anak. Karena itu, puji anak saat mereka melakukan sesuatu yang menunjukkan kedermawanan mereka.

Misalnya, dengan mengatakan, “Wah, kamu dermawan sekali,” saat anak memberikan atau membagikan kue miliknya pada orang lain.

Anak akan senang dan mulai melakukan hal dermawan lainnya.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa anak akan berperilaku murah hati dan dermawan jika mereka diperhatikan. Orangtua yang menyadari niat baik anak tentu dihitung sebagai “memperhatikan’ anak.

Baca juga: Terungkap, Hubungan Sifat Murah Hati dan Suksesnya Kehidupan Seks

2. Donasikan mainan setiap tahun

Jika kita cukup beruntung untuk bisa membelikan anak banyak mainan, cobalah lakukan donasi untuk mengajarkan perilaku dermawan pada anak.

Katakan pada anak bahwa di dunia ini, tidak semua orang beruntung dan punya banyak mainan seperti dia.

Lalu, tanya anak bagaimana rasanya tidak punya mainan atau banyak mainan. Kemungkinan besar, anak akan menjawab kalau mereka tidak senang dan iri pada anak yang memiliki mainan.

Setelah itu, biarkan anak memilih tiga dari sepuluh mainan miliknya untuk didonasikan ke organisasi anak atau panti asuhan yang dapat mendistribusikan mainan pada anak yang membutuhkan.

Kita bisa melakukannya saat hari libur agar lebih optimal.

Ingat, pastikan anak memahami bahwa mainan-mainan itu dapat membuat anak lain bahagia. Jangan lupa juga untuk memastikan mainan itu tidak rusak.

Sebab, semakin anak peduli, semakin besar kemungkinan mereka untuk menjadi seorang yang dermawan.

Baca juga: Berbagi dengan Sesama Bikin Rasa Bahagia Lebih Besar

3. Menjadi relawan

Jika kita ingin anak tumbuh menjadi seorang dermawan, tentu kita harus memberi contoh.
Misalnya, jadilah seorang relawan untuk sebuah organisasi. Saat anak melihat kita menjadi relawan, ada kemungkinan mereka menginginkannya.

Buat anak terlibat dalam kegiatan relawan setelah mereka cukup umur dan saat pekerjaan relawan benar-benar berdampak bagi mereka.

Anak yang berusia lebih dari 8 tahun sudah bisa menjadi seorang relawan di dapur umum atau penampungan hewan bersama orangtuanya.

Lakukan kegiatan relawan ini setidaknya sekitar tiga bulan sekali, sehingga anak dapat memahami pentingnya untuk tetap menjadi dermawan.

Baca juga: 4 Cara Menumbuhkan Rasa Empati pada Anak

4. Tunjukkan sisi kedermawanan sesering mungkin

Agar anak menjadi dermawan, mereka harus melihat kedermawanan dari berbagai sisi. Latih sisi kedermawanan kita sendiri dan pastikan anak melihat kita melakukannya sesering mungkin.

Misalnya, dengan cara mendonasikan makanan, memberikan pakaian lama atau baju bayi ke panti asuhan, atau mendonasikan uang ke sebuah badan amal. Selama kita menjadi contoh, anak akan memahami tindakan bermurah hati.

Laman Happy Children juga menyarankan agar orangtua memastikan anak mereka fokus untuk menjadi seorang dermawan tanpa mengharapkan apapun.

Misalnya, dengan mengajarkan anak bahwa kita tidak selalu menerima kartu ucapan terima kasih setelah memberi hadiah. Dengan ini, anak akan paham bahwa seorang dermawan berarti memberi tanpa pamrih.

Bacakan cerita mengenai orang-orang dermawan pada anak. Katakan bahwa saat kita melihat seseorang mendonasikan uang tunai di dalam berita, badan amal yang menerimanya akan sangat senang.

Intinya, segala aspek kemurahan hati dan kedermawanan dapat menjadi fondasi bagus untuk mengajarkan anak berempati.

Baca juga: Bagaimana Mengajarkan Anak untuk Bersyukur?

5. Tanyakan anak apa yang ingin mereka lakukan

Libatkan anak dalam kedermawanan dengan menanyakan di bidang apa mereka ingin terlibat.

Pahami keinginan anak dan tanyakan apakah ada yang ingin mereka lakukan untuk membantu.

Jika anak memiliki ide, dengarkan dan lakukan. Jika mereka tidak memiliki ide, coba sarankan beberapa hal yang mereka sukai, seperti memelihara hewan atau tumbuhan, lalu cari ide terbaik.

Didengarkan dan dianggap, bisa membantu anak untuk menjaga sesuatu yang berharga atau spesial bagi anak.

Laman World Vision pun ingin agar orangtua memahami bahwa mereka tidak boleh memaksakan keinginan atau badan amal yang kita sukai. Jika dipaksa, anak tidak akan mau lagi mendonasikan atau terlibat di dalamnya.

Baca juga: 5 Tips Mendidik Anak agar Senang Menolong

6. Dorong empati anak

Empati adalah kemampuan seseorang untuk merasakan dan memahami penderitaan orang lain. Empati juga dapat dihubungkan dengan kedermawanan.

Laman Child Mind mengungkapkan bahwa kebanyakan anak membawa sifat egois, karena itu, butuh waktu untuk membuat mereka memahami dunia dan belajar bahwa tidak semua hal berpusat pada dirinya.

Empati akan akan datang dari refleksi diri. Jadi, tanyakan kepada anak bagaimana perasaan mereka jika hal-hal tertentu terjadi pada dia.

Tidak perlu digali terlalu mendalam, tapi pastikan anak paham bagaimana perasaan mereka jika tidak bisa melakukan sesuatu.

Misalnya, tidak bisa bermain saat istirahat atau jika mereka tidak bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan saat ulang tahun. Dengan ini, anak akan berpikir jika dunia tidak berpusat padanya terus menerus.

Baca juga: Seperti Kecerdasan, Rasa Empati Anak Perlu Dilatih

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com