Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Atlet Olimpiade, Dilarang Posting Endorsement Selama Kompetisi

Kompas.com - 05/08/2021, 15:46 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber APnews

Tidak semua atlet keberatan

Aturan ini mungkin menyulitkan dan merugikan khususnya di era seperti ini. Bayangkan berapa kerugian yang dialami sejumlah atlet yang dibatasi melakukan endorsement atau menjalankan kesepakatan sponsornya.

Meski demikian, Stewart Brown, ayah Sky Brown, atlet skateboard Inggris berusia 13 tahun menganggap aturan itu cukup adil dan lebih suka olimpiade tetap bebas dari sponsor.

"Jika Anda bertanya kepada saya di Olimpiade apakah sayang dia tidak bisa memakai dan mewakili sponsornya, saya agak di tengah. Karena saya pikir apa yang diwakili Olimpiade untuk Sky — dia orang Jepang, setengah Inggris, dan di Jepang — lebih tentang menunjukkan kepada dunia apa itu skateboard dan menyatukan negara," ujarnya soal persoalan ini.

Baca juga: Jika Dilelang, Medali Olimpiade Laku dengan Harga Berapa?

Faktanya, Sky Brown yang meraih medali perunggu merupakan influencer ternama di media sosial dan memiliki sejumlah kontrak besar termasuk dengan Samsung, raksasa teknologi Korea Selatan.

Menurutnya, sejumlah partnet bisnis tersebut tidak keberatan dengan pembatasan di olimpiade itu.

Para sponsor, tambah Stewart, melihat gambaran yang lebih besar dari penyelenggaran olimpiade daripada sekedar momen untuk berpromosi.

Atlet Jerman dapat kebijakan khusus

Aturan yang ditetapkan IOC itu bukannnya tanpa pengecualian. Buktinya, Malaika Mihambo, atlet lompat jauh Jerman tetap boleh mempromosikan produk sponsornya di momen olimpiade.

Ia bahkan menyertakan tag “kemitraan berbayar” dan kode diskon “SummerGames” di Instagram Story miliknya yang berisikan endorsement produk makanan vegan.

Keleluasaan ini adalah hasil kompromi dari IOC dengan badan antimonopoli dan pejabat olimpiade Jerman pada 2019 lalu. Kesepakatan itu memungkinkan atletnya mendapatkan kuasa lebih banyak saat bertanding di olimpiade.

Baca juga: Beda Penilaian Pesenam Pria dan Wanita Saat Tampil di Olimpiade

Hasilnya, Malaika dan atlet Jerman lainnya tidak memiliki batas unggahan berbayar dan diizinkan untuk memuji produk sponsornya.

“Segalanya berubah tetapi butuh waktu bagi atlet untuk menyadari bahwa mereka mungkin memiliki lebih banyak hak,” kata Max Hartung, Presiden kelompok atlet Jerman Athleten Deutschland yang memperjuangkan isu ini.

Ia menambahkan, Jerman sebenarnya tidak mau pusing dengan iklan media sosial karena tidak yakin dengan aturannya atau ingin menghindari kritikan publik yang muncul. Namun, hal tersebut dianggap sebagai hak dari atlet yang bersangkutan.

Otoritas olahraga Jerman sendiri tetap menetapkan aturan khusus berkaitan dengan endorsement atletnya selama olimpiade.

Para atlet tidak boleh menyertakan simbol Olimpiade, seragam, atau tagar resmi seperti #tokyo2020 di pos yang sama dengan sponsor. Iklan dalam bahasa Inggris yang ditujukan untuk pemirsa non-Jerman juga dilarang.

Baca juga: 7 Fakta Menarik Tokyo National Stadium dalam Olimpiade Tokyo 2020, Dibuat dari Kayu

Hartung yang juga tampil di Tokyo sebagai atlet anggar mengaku mendapat banyak pertanyaan dari kontingen negara lain soal kiprahnya yang sukses memberikan kemudahan tersebut. Kebanyakan bertanya soal pembentukan kelompok independen seperti Athleten Deutschland dengan staf dan dana mereka sendiri.

Kelompok ini mendukung atlet untuk mengekspresikan diri mereka lebih dari sekadar ikatan komersial.

Atlet Deutschland memiliki staf dan dukungan hukum untuk memperjuangkan anggotanya jika pejabat olahraga menolak, meskipun Hartung menekankan penghargaan untuk pernyataan apa pun hanya milik atlet.

Selain kebebasan di ranah bisnis, kelompok ini juga telah mengkampanyekan sejumlah isu lain yang penting bagi para atlet. Misalnya saja seksualiasi, kesetaraan gender dan menuntut kondisi karantina yang lebih baik bagi para atlet yang dinyatakan positif virus corona.

Baca juga: Kisah Gabby Thomas, Lulusan Harvard dan Calon Epidemolog yang Sabet Medali Olimpiade

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com