Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopi Kurangi Risiko Kematian akibat Stroke dan Jantung, Benarkah?

Kompas.com - 29/08/2021, 10:18 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNN

"Kopi juga bisa menjadi bagian dari pola diet sehat jika dikonsumsi polos, tanpa tambahan gula dan produk susu berlemak tinggi seperti krim," saran dia.

Sedikit peringatan

Banyak penelitian tentang kopi yang dilakukan hanya pada minum kopi hitam.

Namun, menambahkan susu, gula, perasa, atau krim non-dairy dapat menambah banyak kalori, gula, dan lemak, yang dapat menghilangkan manfaat kopi untuk kesehatan jantung.

Di samping itu, cara kita menyeduh kopi juga dapat memengaruhi manfaat kopi bagi kesehatan.

Baca juga: Terlalu Banyak Minum Kopi Dapat Mengurangi Volume Otak, Benarkah?

Kopi yang disaring menangkap senyawa yang disebut kafestol, sehingga dapat meningkatkan kolesterol jahat atau LDL (low-density lipoproteins).

Bahkan, jika kita menggunakan mesin French press, Turkish coffee maker, atau merebus kopi (seperti yang sering dilakukan di negara-negara Skandinavia), kafestol tidak akan hilang.

Penelitian telah menunjukkan, orang-orang tertentu perlu berhati-hati tentang konsumsi kopi.

Sebuah penelitian tahun 2017 menemukan, minum lebih dari empat cangkir sehari selama kehamilan telah dikaitkan dengan berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan lahir mati.

Orang dengan masalah tidur atau diabetes yang tidak terkontrol juga harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi kafein, terutama di dalam kopi.

Di sisi lain, kopi juga meningkatkan kemungkinan patah tulang pada wanita yang berisiko. Namun, pada pria, kopi tidak memiliki efek seperti itu.

Menurut American Academy of Pediatrics, manfaat kafein tidak berlaku untuk anak-anak.

Bahkan, remaja tidak boleh minum soft drink, kopi, minuman energi, atau minuman kafein lainnya dalam jumlah berapa pun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com