Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/09/2021, 11:17 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah jam tangan dapat mencerminkan selera, kepribadian, hingga status pemakainya.

Karenanya banyak hal perlu dipertimbangkan ketika memutuskan untuk memiliki jam tangan, baik dari sisi model, desain, serta fungsi dan fitur yang dihadirkan. Sebab, masing-masing jam tangan memiliki keunikan dan keunggulan.

Misalnya, model jam tangan otomatis (automatic), tidak dibekali perangkat elektronik. Seluruh komponen penggerak jam tersebut ditenagai mainspring alias per dan mesin mekanik.

Sementara itu, model jam tangan dengan dial transparan (skeleton) memiliki keindahan pada gerakan mesin yang bisa disaksikan di bagian dial.

Ingin mengetahui lebih dalam seputar beragam jenis jam tangan mekanis pria? Baca lanjutannya di bawah ya.

1. Jam tangan otomatis

Model Jam Tangan (Jam tangan otomatis) Model Jam Tangan (Jam tangan otomatis)
Sebelum jam tangan kuarsa atau quartz "merajalela" di era 70-an, penggemar jam hanya mengenal jam tangan mekanis.

Jika jam tangan kuarsa ditenagai oleh baterai untuk menggerakkan mesin, maka jam tangan mekanis memanfaatkan energi yang tersimpan di per (mainspring).

Nah, tugas mainspring sangatlah penting. Mainspring berfungsi menyimpan energi dari putaran rotor yang diperoleh dari sebuah proses yang dinamai winding.

Pada jam tangan mekanis, winding harus dilakukan secara manual, yakni dengan memutar crown atau kenop di bagian samping cangkang jam (umumnya di sebelah kanan).

Kemudian, mainspring bertugas melepas dan mentransfer energi yang dibutuhkan supaya jam tangan bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

Intinya, mainspring merupakan jantung utama mesin jam mekanis. Jika mainspring kehabisan cadangan energi, jarum jam akan berhenti bergerak.

Jam tangan otomatis adalah turunan dari jam tangan mekanis. Bedanya, kita tidak perlu memutar kenop secara manual agar jarum jam bergerak.

Mainspring pada jam otomatis mendapat tenaga dari gerakan pemakainya.

Baca juga: Reverso Duetto dari Jaeger-LeCoultre Gunakan Mesin Otomatis

2. Jam tangan skeleton

Model Jam Tangan (Jam tangan skeleton) Model Jam Tangan (Jam tangan skeleton)
Jam tangan skeleton, atau jam tangan dengan dial transparan cocok bagi orang-orang yang menghargai kerumitan dan pengerjaan sebuah jam yang dibuat watchmaker secara teliti.

Tidak ada "dinding" yang memisahkan jarum jam dan bagian mesin, sehingga kita dapat mengagumi betapa indahnya gerakan mesin jam yang kompleks di bagian dial.

Desain jam tangan skeleton mulai dipopulerkan oleh watchmaker seperti Breguet dan Chopard di pertengahan abad ke-20.

Baca juga: Skeleton, Antara Gaya dan Kecanggihan di Balik Sebuah Arloji

3. Jam tangan dengan kalender abadi dan kalender tahunan

Model Jam Tangan (Jam tangan annual and perpetual calendar) Model Jam Tangan (Jam tangan annual and perpetual calendar)
Pada dasarnya jam tangan dengan fitur kalender abadi (perpetual calendar) atau kalender tahunan (annual calendar) sama-sama menampilkan hari, tanggal, dan bulan.

Lalu apa yang membedakan kedua model jam tangan tersebut?

Jam yang dibekali fitur kalender abadi sudah diprogram oleh pembuat jam agar kalender berjalan otomatis, mengikuti kalender di dunia nyata, termasuk tahun kabisat (jumlah hari di bulan Februari adalah 29 hari).

Sederhananya, jika kita memasuki tahun kabisat, maka jam tangan kalender abadi akan otomatis berganti tanggal dari 28 Februari ke 29 Februari (tidak langsung 1 Maret).

Sementara itu, jam yang dibekali fitur kalender tahunan hanya menghitung waktu satu tahun dan harus disetel manual setahun sekali.

Baca juga: Bvlgari Rilis Jam Tangan Perpetual Calendar Tertipis di Dunia

4. Jam tangan GMT dan jam tangan beberapa zona waktu (multiple time zone)

Model Jam Tangan (Jam tangan multiple time zone) Model Jam Tangan (Jam tangan multiple time zone)
Kedua jenis jam tangan ini berfokus pada zona waktu yang berbeda, dan rata-rata digunakan oleh mereka yang sering bepergian.

Pertama, kita bahas jam tangan GMT terlebih dahulu. GMT adalah singkatan dari Greenwich Mean Time, bujur geografis 0 derajat yang terletak di Greenwich, Inggris dan menjadi patokan pembagian waktu di Bumi.

Jam tangan GMT pertama kali dirancang saat sudah banyak terjadi penerbangan antar benua.

Dengan jam tangan GMT, pilot dapat mengetahui dua zona waktu berbeda, serta mempermudah mereka dalam mengatur jadwal penerbangan.

Keunikan dari jam ini adalah "kehadiran" hand atau jarum tambahan.

Sebagian besar jam tangan GMT dibekali dua jarum (jarum jam dan menit) atau tiga jarum (jarum jam, menit, dan detik) yang menunjukkan waktu pada skala 12 jam di bagian dial.

Selain itu, terdapat satu jarum untuk menunjukkan waktu pada skala 24 jam yang diletakkan di bagian bezel.

Bezel di jam tangan GMT biasanya dapat diputar, sehingga disebut rotating bezel.

Sedangkan, jam tangan dengan fitur beberapa zona waktu (multiple time zone) cenderung lebih kompleks ketimbang jam tangan GMT.

Jam tangan multiple time zone adalah item penting bagi eksekutif bisnis yang menjalin komunikasi dengan rekan bisnis dari berbagai kantor di seluruh dunia.

Kebanyakan jam tangan multiple time zone memiliki dua jarum (jarum jam dan menit) dan skala 24 jam di bezel bagian dalam (rotating inner bezel).

Lalu, terdapat nama kota-kota besar di dunia yang dicetak di pinggir bagian dial.

Baca juga: Jam Tangan Mewah yang Dikoleksi Cristiano Ronaldo

5. Jam tangan tourbillon

Model Jam Tangan (Jam tangan tourbillon) Model Jam Tangan (Jam tangan tourbillon)
Tourbillon merupakan teknologi di dunia horologi yang menjaga tingkat akurasi jam mekanis dari pengaruh gaya gravitasi Bumi.

Teknologi tourbillon ditemukan Abraham Louis Breguet pada 1795, dan kala itu diterapkan di jam saku (pocket watch).

Fungsi teknologi ini adalah melawan gaya gravitasi Bumi pada mesin jam saku dengan cara menempatkan escapement dan balance wheel ke dalam wadah atau sangkar (rotating cage).

Dengan adanya teknologi itulah, jam saku akan tetap menunjukkan waktu yang akurat kendati disimpan di saku celana dalam berbagai posisi.

Seiring berjalannya waktu, teknologi tourbillon pada akhirnya juga diterapkan pada jam tangan mekanis.

Proses pembuatan teknologi tourbillon pada sebuah jam membutuhkan keahlian dan kehati-hatian dari pengrajin jam.

Karena itulah, hampir semua jam tangan yang dihiasi komplikasi tourbillon dibanderol dengan harga selangit.

Selain itu, hampir semua jam tangan mekanis harganya lebih mahal daripada jam tangan quartz atau digital. Alasannya karena jenis arloji ini menggunakan mesin untuk menjalankannya.

Dan mesin yang berukuran kecil dan rumit hanya bisa dibuat oleh ahli. Apalagi jika dilengkapi kemampuan-kemampuan khusus di atas.

Baca juga: Tourbillon, Temuan Ajaib pada Mesin Jam, Bagaimana Kisahnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com