"Jika tidak dibersihkan secara teratur, dapur bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri seperti E.coli, yang bisa membuat kita sakit," kata Paterson.
E.coli adalah organisme yang berpotensi berbahaya, yang paling sering ditemukan pada daging giling mentah atau setengah matang dan dapat menyebabkan penyakit parah.
Jadi, setelah menyiapkan makanan, cuci semua peralatan yang kita gunakan. Berikan perhatian khusus pada pembuka kaleng, talenan, meja, dan peralatan seperti blender atau pengolah makanan.
Menurut University of Rochester Medical Center (URMC), peralatan tersebut berisiko tinggi terkontaminasi bakteri.
Maka kita perlu menggosoknya dengan air panas dan sabun setelah digunakan.
URMC mengungkapkan, kulkas kita adalah sarang kuman teratas lainnya. Jadi, ada baiknya jika kita sesekali membersihkannya.
"Bersihkan kulkas setiap beberapa bulan untuk memastikan makanan yang kita simpan tetap terjaga secara higienis," ujar Paterson.
Baca juga: 3 Kesalahan saat Membersihkan Rumah dan Kerap Terjadi
Untuk memulainya, kita bisa mengeluarkan semua isi kulkas, kemudian bersihkan rak dan laci. Bersihkan juga tumpahan dan singkirkan makanan basi secepatnya.
Reigh juga merekomendasikan kita untuk membersihkan jamur yang terkumpul di kamar mandi dan di sekitar wastafel.
"Di sisi lain, jamur struktural yang disebabkan oleh kerusakan air — katakanlah jika kita tinggal di daerah yang rawan banjir — bisa menjadi masalah," terangnya.
Menurut Federal Emergency Management Agency (FEMA), menghirup jenis jamur tertentu dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk masalah pernapasan, iritasi mata dan kulit, sakit kepala, serta kehilangan ingatan.
Yang paling beracun adalah jamur hitam, hijau tua, abu-abu yang bernoda dan memiliki bau apek.
Baca juga: 4 Bahan Ampuh untuk Bersihkan Kamar Mandi
Menurut Reigh, kita dapat mengurangi biang alergen di rumah dengan tidak menumpuk banyak barang di rumah.
Secara khusus, pertimbangkan untuk merapikan dan membuang barang-barang yang sudah tak layak dipakai.
Apalagi, melihat rumah dengan barang-barang yang berantakan juga bisa mengganggu otak kita.
Dalam sebuah studi pada September 2017 di Current Psychology, kekacauan rumah dikaitkan dengan penundaan, stres, dan ketidakpuasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.