Sebab, Omega bertujuan memanfaatkan padanan ini di seluruh bagian cangkang, termasuk cangkang belakang.
Kissling beserta tim perajin di Omega tidak ingin menggunakan bahan tambahan apa pun untuk melapisi bagian permukaan cangkang jam.
Hasilnya, terciptalah arloji Seamaster 300 Bronze Gold dengan "resep" logam yang boleh dikatakan kompleks.
Baca juga: Serba Hitam, Arloji Selam yang Ditawarkan Omega
Sekitar 50 persen material yang digunakan di bagian cangkang adalah tembaga, dipadukan dengan 37,5 persen material emas untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi.
Logam lain yang juga dimanfaatkan Omega mencakup perak, galium dan paladium.
Baik galium maupun paladium digunakan untuk memberikan sentuhan pada warna akhir campuran logam.
Juga, kedua logam tersebut memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tone patina agar mendekati campuran logam bawaan, dalam hal ini perunggu dan emas.
Pihak Omega mengklaim tidak ada lapisan pelindung tambahan atau penggunaan logam lain di cangkang depan maupun cangkang belakang.
Sesuai namanya --Seamaster 300 Bronze Gold, seluruh bagian cangkang atau case terbuat dari emas perunggu.
Bagian bezel menggunakan keramik cokelat, dengan angka dan indeks yang diberi material Super-LumiNova untuk memudahkan keterbacaan di ruangan minim cahaya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.