Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/10/2021, 08:22 WIB
Anya Dellanita,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Seorang wanita asal Turki, Rumeysa Gelgi dinobatkan sebagai wanita hidup tertinggi oleh Guinness Book of World Records 2022 dengan tinggi 215,16 cm.

Menariknya, sebelum dinobatkan sebagai wanita tertinggi di dunia, Rumeysa sempat dianugerahi sebagai remaja putri tertinggi di dunia pada 2014 silam, saat usianya masih 18 tahun.

Tubuh tinggi Rumeysa ternyata diakibatkan oleh sebuah kondisi yang disebut Weaver syndrome, sebuah kondisi langka yang mengakibatkan kondisi kelainan percepatan pertumbuhan, termasuk pematangan tulang.

Kondisi ini memaksa Rumeysa menghabiskan hampir seluruh waktunya di kursi roda, meski ia dapat bergerak dengan menggunakan walker dalam waktu singkat.

Menurut rarediseases.org, penyebab pasti Weaver Syndrome masih belum diketahui.

Baca juga: Wanita ini Pecahkan Rekor Mulut dengan Ukuran Terbesar

Ada beberapa kasus ibu yang terkena dampak ringan memiliki anak laki-laki yang terkena dampak lebih parah, para peneliti mengira sindrom Weaver dapat diturunkan sebagai sifat dominan autosomal dengan ekspresi gejala terbatas gender.

"Tidak ada tanda-tanda keturunan dalam sebuah keluarga dan penyebabnya tidak diketahui,” tulis rarediseases.org.

Sementara itu menurut Dr Shuchin Bajaj, direktur dan pendiri Ujala Cygnus Group of Hospitals, Weaver Syndrome biasanya ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dan biasanya dimulai sebelum kelahiran terjadi.

“Pertumbuhan fisik dan perkembangan tulang (maturasi) bisa terjadi lebih cepat dari rata-rata. Gejala lain bisa termasuk peningkatan tonus otot dengan refleks berlebihan, perkembangan gerakan volunter yang lambat, karakteristik fisik tertentu, dan atau kelainan bentuk kaki,” katanya.

“Pengobatan Weaver Syndrome bersifat simtomatik atau mengatasi gejala yang timbul dan suportif,” tambahnya.

Baca juga: Bukan Cuma Hidung, Operasi Tambah Tinggi Badan Pun Bisa, Ini Kisahnya

Rumeysa sendiri tak merasa minder dengan kondisinya, dan sejak 2014 ia terus meningkatkan kesadaran publik terkait kondsi medis langkanya melalui media.

Ia juga suka pergi untuk makan bersama dengan keluarganya di waktu luang, sementara berenang dipilihnya sebagai cara untuk refreshing.

Ada yang menarik dan langka soal pemecahan rekor kali ini. Pasalnya, menurut situs Guinness, baik wanita tertinggi dan pria tertinggi di dunia berasal dari Turki, yaitu Rumeysa, dan Sultan Kösen yang memiliki tinggi 251 cm.

Pemegang rekor wanita tertinggi sebelumnya adalah Yao Defen asal China yang dilaporkan memiliki tinggi rata-rata 233,3 cm pada 2010.

Sebelumnya, 2009 adalah terakhir kalinya kedua pemegang rekor memiliki kewarganegaraan yang sama, tepatnya saat Bao Xi Shun China dengan tinggi 236,1 cm, serta Yao Defen dengan tinggi 233,3 cm. menjadi pemegang rekor pria dan wanita tertinggi di dunia.

Baca juga: Cetak Rekor Dunia, Pria Ini Lahap 76 Hotdog dalam 10 Menit

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com