KOMPAS.com – Meski tak diinginkan dan kita selalu berusaha menghindarinya, kecelakaan bisa terjadi kapan pun.
Misalnya, ketika anak yang tersandung atau tak sengaja melukai jari saat memotong sayuran, membuat darah mengalir dari luka.
Terkadang, hal ini membuat kita panik, terlebih lagi jika darah yang keluar terlihat banyak dan deras.
Baca juga: Cegah Amputasi, Segera Tangani Luka akibat Diabetes
Namun, sebaiknya tetaplah tenang dan mencoba menghentikan pendarahan dengan mengikuti tips untuk menghentikan pendarahan dari dokter UGD (unit gawat darurat) Baruch Fertel, MD, berikut ini.
Luka kecil adalah luka ringan yang biasanya berhenti berdarah dengan sendirinya.
Atau, darah berhenti setelah beberapa menit mendapat tekanan langsung dan tidak masuk lebih dalam dari kulit serta tidak terjadi kehilangan darah yang substansial.
“Ada perbedaan besar antara luka sayat yang tidak berhenti mengalir selama 15 menit, dan luka serius yang terus-menerus mengeluarkan banyak darah."
"Terkadang potongan kecil itu hanya membutuhkan kesabaran,” kata Dr. Fertel.
Luka kecil memang menjengkelkan dan menyakitkan, tapi untungnya itu tidak berbahaya, dan kita juga bisa merawatnya di rumah.
Nah, Dr Fertel membagikan langkah-langkah yang harus diambil saat mengalami luka keci.
Tempatkan kain kasa atau kain bersih pada luka dan berikan kompresi langsung (direct pressure).
Baca juga: Cara Mencegah Agar Luka Tak Meninggalkan Bekas Parut
Untuk pendarahan kecil yang membandel, kita mungkin perlu menahan kompresi selama 15 menit tanpa henti, hingga darah berhenti.
Jika luka ada di kaki atau lengan, tinggikan anggota tubuh di atas ketinggian jantung untuk memperlambat aliran darah sambil terus memberi direct pressure pada luka.
Saat luka berhenti berdarah, lepaskan kompresi lalu cuci area yang terluka dengan sabun dan air untuk mencegah infeksi.
Lakukan dengan lembut dan hati-hati untuk menghindari terbukanya kembali luka.