Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Makanan yang Bakal Terkena Dampak Pemanasan Global

Kompas.com, 8 November 2021, 09:38 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - World Meteorological Organization (WMO) telah memeringatkan bahwa dalam beberapa tahun belakangan suhu bumi mengalami peningkatan, ditambah dengan naiknya permukaan air laut.

Perubahan iklim tentu membuat cuaca menjadi semakin tidak menentu dan berdampak pada kebutuhan pangan manusia yang sebagian besar masih bergantung pada alam.

Sejumlah pihak memprediksi makanan pokok suatu hari nanti bisa berkurang akibat efek perubahan iklim, karena dampak kekeringan dan musim hujan yang berulang.

Tak menutup kemungkinan di masa depan manusia akan mengonsumsi makanan dari hasil rekayasa.

Baca juga: Perubahan Iklim, Harga Pangan Cetak Rekor Tertinggi 10 Tahun Terakhir

Lalu, apa saja makanan yang terkena dampak dari pemanasan global? Berikut daftarnya.

1. Nasi

Di urutan pertama ada nasi yang menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia dan beberapa negara Asia.

Akibat pemanasan global, nasi dikhawatirkan akan terkontaminasi arsenik, senyawa kimia yang dihasilkan secara alami dalam kerak bumi.

Zat ini dapat ditemukan dalam air, udara dan tanah secara alami, dan juga digunakan sebagai bahan campuran pestisida.

Sebuah studi ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications pada tahun 2019 menunjukkan bahwa konsentrasi CO2 di atmosfer meningkatkan kadar arsenik, yang dilepaskan lebih banyak oleh mikroorganisme.

Baca juga: Arsenik, Elemen Paling Beracun yang Ada di Beras, Haruskah Khawatir?

Setiap kali sawah diairi, arsenik ini terakumulasi di biji padi yang akan dipanen.

Hal ini tentu menjadi masalah besar. Mengingat beras adalah tanaman sereal terbesar ketiga di dunia.

Selain itu, dampak negatif perubahan iklim juga memengaruhi kualitas gizi beras. Peneliti Amerika telah menemukan bahwa kandungan besi, seng dan vitamin (B9, B1, B2 dan B5) beras berkurang dalam lingkungan dengan konsentrasi karbon dioksida yang tinggi.

Ada pun, produksi beras menghasilkan antara 9 -11 persen emisi metana secara global.

Ilustrasi pasta yang terdiri dari 5 kategori dengan 33 jenis. SHUTTERSTOCK/EVGENY KARANDAEV Ilustrasi pasta yang terdiri dari 5 kategori dengan 33 jenis.

2. Pasta gandum

Perubahan iklim yang ekstrem juga berdampak pada ladang gandum yang menjadi bahan dasar pembuatan pasta gandum.

Serikat Produsen Pasta Prancis telah membunyikan alarm tentang bahaya perubahan iklim.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau