KOMPAS.com – Tak sedikit orangtua yang memilih untuk melakukan co-sleeping atau tidur bersama sejak anak lahir.
Memang, co-sleeping membuat segalanya lebih mudah, karena orangtua dapat memperhatikan anak di malam hari dan tak perlu repot-repot berjalan ke kamar anak.
Tak hanya itu, anak pun biasanya akan merasa lebih nyaman dan aman bersama orangtuanya.
Jadi, saat anak sudah agak besar, kemungkinannya untuk menangis akan jauh lebih kecil.
Perlu diingat pula, seiring bertambahnya usia, tentu anak pun mulai membutuhkan privasi.
Baca juga: 7 Manfaat dari Kebiasaan Anak Tidur Lebih Awal
Jadi, kapankah waktu yang tepat untuk membiarkan anak tidur di kamar sendiri?
Sebenarnya, pertanyaan ini sulit dijawab.
Pasalnya, tak ada usia yang benar-benar tepat dan siap bagi anak untuk tidur di kamarnya sendiri. Hal ini sangat bergantung dengan pola asuh orangtuanya.
Misalnya, orangtua yang menganut pola asuh attachment parenting atau cara merawat anak yang memfokuskan pada memelihara hubungan anak dan orangtua, sudah membiasakan anaknya tidur sendiri pada usia delapan tahun.
Sayangnya, hal ini menimbulkan masalah. Selama tidur bersama anak, orangtua merasa hanya ada tempat tidur pengasuhan, bukan tempat tidur perkawinan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.