Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Kecil Main Medsos, Adakah Cara Menjaga Mereka Tetap Aman?

Kompas.com - 01/12/2021, 17:09 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNN

Atau, anak-anak itu dapat menghadapi predator seksual, melihat gambar atau video dewasa, dan tidak dapat membedakan informasi apa yang benar atau salah.

Dari laporan jajak pendapat itu, hampir 50 persen orangtua dengan anak-anak yang menggunakan media sosial tidak yakin bahwa anak mereka dapat mengetahui apakah pengguna lain adalah orang dewasa atau anak-anak.

Baca juga: Social Engineering, Teknik Manipulasi di Balik Tren Media Sosial

Hal tersebut memang -dalam kondisi umum, akan sulit untuk dibedakan.

Tetapi, 17 persen orangtua dari anak-anak yang menggunakan aplikasi media sosial mengatakan, mereka tidak menggunakan kontrol orangtua apa pun.

Alasannya mulai dari tidak dapat menemukan informasi terkait kontrol orangtua, berpikir bahwa memantau penggunaan media sosial anak akan membuang-buang waktu, dan sebagainya.

"Banyak orangtua mungkin kelelahan akibat pandemi. Jadi, sangat masuk akal jika mereka merasa kewalahan untuk mencoba mengikuti platform media sosial yang digunakan oleh anak-anak mereka," kata Radesky.

Namun, Clark menambahkan bahwa ketika orangtua mengizinkan anak-anak yang lebih kecil terlibat dalam media sosial, mereka harus bertanggung jawab untuk membuat lingkungan online anak seaman mungkin.

"Jika orangtua tidak dapat berkomitmen untuk mengambil peran aktif dalam penggunaan media sosial anak, mereka harus meminta anak menunggu untuk menggunakan aplikasi ini," imbuh dia.

Membantu anak tetap aman di medsos

Beberapa aplikasi memang dibuat ramah pada anak-anak yang lebih kecil dengan membatasi fitur seperti memposting foto atau menggunakan obrolan pribadi, serta menawarkan laporan penggunaan untuk orangtua.

Clark menyarankan bagi orangtua yang mempertimbangkan untuk membiarkan anak mereka menggunakan aplikasi media sosial tertentu, untuk melakukan riset terlebih dahulu.

"Orangtua harus melihat apakah konten tersebut dikuratori untuk memungkinkan program ramah remaja saja atau apakah ada moderator yang menyingkirkan konten yang tidak pantas," kata dia.

"Mereka juga harus menggunakan blok orangtua atau kode sandi untuk situs atau konten tertentu," lanjut dia.

Selain itu, orangtua juga bisa mengunjungi organisasi advokasi independen yang menyediakan ulasan ahli, penelitian, dan alat untuk membantu orangtua maupun tenaga pendidik dalam memastikan kesejahteraan digital anak-anak.

Baca juga: Alasan Anak Sebaiknya Tak Gunakan Media Sosial Sebelum 11 Tahun

Kemudian, ada pula solusi potensial bagi orangtua yang tidak yakin apakah anak mereka dapat membedakan antara orang dewasa dan anak, atau antara kebenaran dan kesalahan informasi dengan mengabaikan pesan yang tidak diketahuinya.

"Dorong anak-anak untuk tidak menanggapi pesan langsung atau postingan dari orang yang tidak mereka kenal, bahkan jika orang itu mengatakan bahwa mereka adalah anak-anak," jelas Radesky.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com