"Saya pikir vaksin kami saat ini akan bertahan sampai batas tertentu dengan varian baru ini," kata Dr Syra Madad dari Belfer Center for Science and International Affairs.
Baca juga: Varian Omicron Mulai Menyebar, Ini Imbauan WHO
"Varian baru ini mungkin bisa mengurangi efektivitas vaksin beberapa tingkat, tetapi itu belum terlihat."
"Lagi pula, vaksin saat ini, bersama dengan booster tetap dapat memberikan tingkat perlindungan yang baik," tambah dia.
Menanggapi hal itu, Dr Leong juga setuju, rejimen vaksin tiga dosis kemungkinan akan melindungi dari akibat yang parah dari infeksi Omicron.
Sayangnya, banyak negara masih memiliki tingkat vaksinasi yang rendah.
"Omicron bisa mengancam seluruh dunia dengan lonjakan kasus yang tiba-tiba dan sistem perawatan kesehatan dapat kewalahan, bahkan jika hanya 1-2 persen dari kasus berakhir di rumah sakit," ungkap dia.
Baca juga: Ada Corona Varian Omicron, Ini 7 Cara Bujuk Anak Liburan di Rumah
Seperti yang telah diberitakan, varian Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan ditetapkan sebagai varian yang mengkhawatirkan oleh WHO pada minggu lalu.
Sejak saat itu, varian Omicron dilaporkan telah masuk ke beberapa negara, termasuk Hong Kong, Belanda dan Portugal.
Dengan kondisi ini, Dr Leong mengatakan, siapa pun harus terus menggencarkan proses vaksinasi, menjaga jarak, memakai masker, serta mengikuti protokol kesehatan lainnya sebagai pencegahan transmisi virus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.