Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miliuner Michael Steinhardt Dilarang Koleksi Barang Antik Seumur Hidup

Kompas.com - 09/12/2021, 15:33 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNN

Pihak berwenang mulai menyelidiki patung Kepala Banteng yang dicuri dari Lebanon selama perang saudara di negara itu.

Menurut jaksa, Steinhardt memiliki karya seni curian lain di apartemen dan kantornya.

Penyelidikan kemudian diperluas mencakup akuisisi, kepemilikan, dan penjualan lebih dari 1.000 barang antik sejak 1987.

Baca juga: Taliban Berkuasa, Museum Afghanistan Kelabakan Selamatkan Artefak Berharga

Barang-barang antik itu nantinya akan dikembalikan ke Bulgaria, Mesir, Yunani, Irak, Israel, Italia, Yordania, Lebanon, Suriah, Libya, dan Turki.

Penegak hukum di negara-negara tersebut membantu proses penyelidikan.

"Steinhardt memandang barang antik berharga ini sebagai komoditas sederhana, barang untuk dikumpulkan dan dimiliki."

Begitu penuturan Ricky J Patel, Agen Khusus Penanggung Jawab Investigasi Keamanan Dalam Negeri New York, dalam pernyataan resmi.

"Dia gagal untuk menghormati bahwa harta ini mewakili warisan budaya di seluruh dunia di mana barang-barang ini dijarah, selama masa perselisihan dan kerusuhan," kata Patel.

Barang-barang antik milik Steinhardt yang disita termasuk kepala rusa tempa yang berasal dari abad IV sebelum Masehi.

Kepala rusa itu dijual ke pasaran setelah dijarah di Milas, Turki. Kejaksaan Distrik Manhattan menyatakan, saat ini kepala rusa tersebut bernilai 3,5 juta dollar AS atau setara Rp 50,2 miliar.

Barang berikutnya adalah Larnax, peti dari Kreta, Yunani, yang digunakan untuk menyimpan mayat manusia.

Larnax berasal dari tahun 1400-1200 sebelum Masehi dan bernilai 1 juta dollar AS.

Lebih dari 1.500 barang antik yang disita telah dikembalikan ke pemiliknya yang sah, dan ratusan barang antik lain segera dikembalikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com