JAKARTA, KOMPAS.com - Sepatu bot Dr. Martens pertama diluncurkan pada tanggal 1 April 1960. Sepatu yang kemudian dikenal sebagai seri 1460 (sesuai tanggal lahirnya) ini memiliki jahitan benang warna kuning, sol beralur dan heel-loop, ciri khas Dr. Martens.
Sepatu 1460 adalah bot untuk pekerja, yang awalnya dipakai oleh tukang pos dan polisi. Namun karena nyaman dipakai, tahan lama, dan ringan, sepatu jenis ini dipakai beragam individu, dari musisi hingga kelompok.
Sepatu Dr. Martens bahkan dijadikan identitas kelompok-kelompok tertentu, dan dipakai sebagai simbol perlawanan, kebebasan, hingga kreativitas.
Bukan hanya seri 1460, Dr. Martens juga membuat berbagai jenis sepatu dan melakukan banyak kolaborasi, terutama dua tahun belakangan ini.
Berawal dari pabrik Northamptonshire, di desa Wollaston, kini sepatu Dr. Martens bisa ditemukan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Kabar terbarunya, Dr. Martens membuka gerai ke enam di Indonesia, tepatnya di Kota Kasablanka, Jakarta pada bulan November 2021.
Gerai ini merupakan toko Dr. Martens terbesar dan terlengkap di Indonesia dengan luas 111 meter persegi.
Bagi mereka yang mencari koleksi kolaborasi dari Dr. Martens x Basquiat, Dr. Martens x King Nerd, dan Dr. Martens x Keith Haring, juga tersedia. Bahkan beberapa sepatu Dr. Martens Made in England juga ada, termasuk yang menggunakan kulit kuda dari Horween Leather.
Baca juga: Dua Karya Terkenal Basquiat Kembali Menghiasi Sepatu Dr. Martens
Desain unik dari Muklay
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.