Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/12/2021, 16:55 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Inverse

KOMPAS.com - Sebelum memasak nasi, biasanya kita mencuci beras antara sekali sampai dua kali.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan tidak ada kotoran yang terdapat pada beras, sehingga nasi terasa lebih higienis dan enak.

Pertanyaannya, apakah langkah kita mencuci beras ini sudah tepat?

Seperti dilansir laman Inverse, sebuah laporan menyebutkan beras menyumbang 20 persen energi yang dikonsumsi manusia di seluruh dunia.

Angka ini jauh lebih besar daripada gandum dan jagung, bahan utama dalam roti dan tepung jagung.

Setiap butir beras mengandung nutrisi penting seperti serat, vitamin B (tiamin, riboflavin, dan niasin), serta karbohidrat.

Para ilmuwan meneliti, metode memasak beras dengan cara yang berbeda akan berpengaruh terhadap hasil, terutama kualitas nutrisi yang terkandung pada nasi.

Organisasi Pangan dan Pertanian AS menyatakan, mencuci beras sebelum dimasak akan menyebabkan protein dalam beras serta nutrisi lain terbuang percuma.

Namun menurut Manoj Menon, ilmuwan tanah lingkungan di University of Sheffield, mencuci beras akan menghilangkan arsenik dan senyawa beracun pada beras.

Menon adalah penulis utama studi yang belum lama ini dimuat dalam jurnal Science of The Total Environment.

Ia bersama rekan penelitinya memaparkan pendekatan baru dalam memasak beras, yakni "parboiling".

Dalam studi itu, cara memasak beras ini disebut parboiling dengan metode penyerapan atau parboiling with absorption method (PBA).

Cara memasak beras ini memerlukan lebih banyak air, dan proses memasak dibagi menjadi tiga tahap, yaitu mendidihkan awal (initial boil), meniriskan (draining), dan mendidihkan kedua (secondary simmer).

Baca juga: Inilah 4 Jenis Beras yang Paling Sehat untuk Dikonsumsi, Apa Saja?

Langkah memasak beras dengan parboiling:

- Tambahkan empat gelas air dan panaskan hingga mendidih dalam panci besar

- Tambahkan satu cangkir beras mentah ke dalam air mendidih

- Setelah lima menit beras direbus, tiriskan air

- Tuangkan beras yang sudah ditiriskan ke dalam panci, lalu tambahkan air dua cangkir

- Masak beras dengan api kecil hingga sedang, tutup rapat hingga seluruh cairan terserap

Selain memertahankan mikronutrien seperti fosfor, kalium, magnesium, seng, dan mangan, cara ini juga menghilangkan setengah kandungan arsenik yang terdapat pada beras.

Akan tetapi, untuk beras yang difortifikasi atau diperkaya zat gizi, Menon tidak menganjurkan metode parboiling karena dapat mengurangi kandungan nutrisi beras tersebut.

"Ini bukan langkah yang disarankan apabila beras itu diperkaya dengan zat gizi mikro, periksa labelnya apakah beras itu difortifikasi atau tidak," kata Menon.

"Mencuci beras yang diperkaya zat gizi akan menyebabkan hilangnya nutrisi tambahan untuk mengatasi kekurangan zat gizi mikro," tambahnya.

Baca juga: Manfaat Air Cucian Beras untuk Keindahan Rambut

Bagaimana jika beras tidak dicuci terlebih dahulu?

Beras yang tidak dicuci mengandung kontaminan, termasuk arsenik, timbal, dan kadmium. Kontaminan ini memasuki tanaman padi melalui air tanah yang tercemar.

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan di China, air limbah industri dapat menjadi penyebab utama beras terkontaminasi.

Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam Journal of the Science of Food and Agriculture menemukan, mencuci beras secara signifikan mengurangi konsentrasi logam atau kontaminan.

Kandungan logam berat pada beras dapat meningkatkan risiko kanker hingga kerusakan organ.

Bayi, anak kecil dan orang dewasa yang mengonsumsi makanan yang mengandung logam berat beberapa kali sehari berisiko mengalami keracunan.

Baca juga: 11 Manfaat Makan Beras Cokelat, Termasuk Atasi Obesitas

Beras wajib dicuci

Mencuci beras tak hanya membersihkan partikel logam berat, melainkan juga kotoran lain seperti batu atau serangga kecil yang ada pada beras.

Diyakini, mencuci beras akan menghasilkan nasi yang lebih pulen dan enak. Namun hal itu tidak didukung oleh bukti ilmiah.

Pada studi yang dimuat dalam jurnal Food Chemistry, para peneliti bereksperimen dengan tiga varietas beras yang berbeda, yakni beras ketan, beras medium grain, dan beras melati.

Peneliti kemudian memasak ketiga beras tersebut dengan cara berbeda, termasuk menggunakan penanak nasi.

"Prosedur pencucian tidak berdampak signifikan pada kekerasan atau kelengketan nasi yang dimasak," tulis para peneliti.

"Temuan ini juga menyangkal temuan peneliti lain yang menyebutkan prosedur pencucian dapat mengubah tekstur beras dengan menghilangkan pati yang dihasilkan dari proses penggilingan."

"Bahan yang menempel pada permukaan butiran beras mentah tidak berkontribusi pada tekstur nasi yang dimasak."

Dicuci selama beberapa menit

Ada pepatah lama yang menyebutkan, beras harus dicuci sampai air yang digunakan untuk mencuci terlihat jernih.

Cara ini bisa memakan waktu beberapa menit, tergantung dari air dan banyaknya beras.

Membilas beras bisa dilakukan dengan mudah menggunakan saringan, tetapi kita juga dapat mencuci beras di panci lalu dimasak.

Untuk cara terakhir, kita hanya perlu menggunakan tangan dalam membilas beras, tiriskan air, lalu ulangi.

Baca juga: Manfaat Air Cucian Beras yang Kamu Perlu Tahu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com