Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/12/2021, 13:44 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Di sisi lain, National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) AS membagikan daftar masker yang disetujui.

“CDC masih merekomendasikan bahwa N95 diprioritaskan untuk petugas kesehatan, karena pasokannya terbatas sejak awal pandemi,” ujar Dr. Gordon.

“Jadi jika Anda tidak bekerja di tempat perawatan kesehatan, yang terbaik adalah memberikan masker ini untuk mereka yang melakukannya," ungkapnya.

Baca juga: Disiplin Pakai Masker dan Vaksin untuk Hadapi Varian Virus Baru

2. Respirator KN95

Respirator KN95 juga dirancang agar pas dengan wajah karena membentuk lengkungan kecil di atas mulut dan hidung.

Lengkungan ini membuat Respirator KN95 memudahkan penggunanya saat bernapas dan bisa menyaring sekitar 95 persen partikel di udara.

Meski begitu, respirator KN95 tidak direkomendasikan oleh NIOSH tapi sebaliknya masker ini dijadikan standar oleh pemerintah China.

3. Respirator KF94

KF94 mirip dengan KN95 dalam tampilan dan kesesuaian dengan wajah. Masker ini mampu menyaring sekitar 94 persen partikel di udara.

Karena keefektifannya, Respirator KF94 menjadi standar masker di Korea Selatan.

Awas masker palsu

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengungkapkan, sekitar 60 persen respirator KN95 adalah masker palsu.

Untuk mencegah orang-orang membeli masker palsu, CDC terus membagikan daftar merek yang direkomendasikan, ditambah detail ekstensif tentang cara memastikan membeli masker yang disetujui oleh Pemerintah AS, China, atau Korea Selatan.

“Yang terbaik adalah menemukan masker yang telah disetujui oleh otoritas kesehatan,” jelas Dr. Gordon,

“Tetapi kenyataannya, pada akhirnya, masker apa pun yang pas dengan wajah lebih baik daripada yang tidak.”

Itu berarti KN95 palsu mungkin masih menjadi pilihan yang lebih aman daripada masker bedah persegi panjang yang tipis atau masker kain bermotif.

Baca juga: Bahaya Masker Katup, yang Disebut Picu Penyebaran Omicron di Hongkong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com