Akibatnya, mereka tidak menyadari telah melakukan kebohongan atau pengkhianatan yang menyakiti pasangannya.
Baca juga: Pasangan Selingkuh, Apakah Layak Dapat Kesempatan Kedua?
Contoh lainnya, pasangan yang cenderung kembali berselingkuh sering menyalahkan orang lain dan membesarkan pencapaian pribadinya.
Inti dari perilaku ini bisa menjadi kurangnya empati patologis di dalam dirinya.
Mereka akan cenderung memalsukan empati ketika memiliki tujuan tertentu seperti untuk membuat orang lain menyukainya.
Pasangan yang jarang merasa bersalah akan cenderung mengulangi lagi perselingkuhannya.
Mereka percaya penyelewengan yang dilakukannya tidak mengganggu orang lain, selain menyenangkan bagi dirinya sendiri.
Orang seperti ini akan cenderung memandang remeh keluhan pasangannya dan menganggapnya sebagai hal yang berlebihan.
Mereka juga merasa nyaman melakukan kebohongan dan penipuan demi mencapai tujuannya.
Peselingkuh merasa tidak aman dan terombang-ambing sehingga membutuhkan bantuan orang lain sebagai jangkar dirinya.
Baca juga: 5 Hal yang Mungkin Jadi Tanda Pasangan Selingkuh
Mereka butuh merasa diistimewakan sehingga secara naluriah mulai membagi perasaan dan menaklukkan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.