Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/01/2022, 16:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber healthista

Mereka percaya penyelewengan yang dilakukannya tidak mengganggu orang lain, selain menyenangkan bagi dirinya sendiri.

Orang seperti ini akan cenderung memandang remeh keluhan pasangannya dan menganggapnya sebagai hal yang berlebihan.

Mereka juga merasa nyaman melakukan kebohongan dan penipuan demi mencapai tujuannya.

Tidak suka sendirian

Peselingkuh merasa tidak aman dan terombang-ambing sehingga membutuhkan bantuan orang lain sebagai jangkar dirinya.

Baca juga: 5 Hal yang Mungkin Jadi Tanda Pasangan Selingkuh

Mereka butuh merasa diistimewakan sehingga secara naluriah mulai membagi perasaan dan menaklukkan.

Sadar atau tidak sadar, mereka juga akan mencari calon potensial untuk hubungan berikutnya sebagai cadangan.

Perasaan takut sendirian ini membuat mereka rentan melakukan perselingkuhan kembali, khususnya jika jauh dari kita.

Mengalihkan kebahagiaannya

Peselingkuh kambuhan tidak bisa mengelola emosinya sendiri sehingga mengandalkan orang lain untuk menopangnya.

Mereka berselingkuh untuk mengalihkan perhatian dari perasaan tidak nyaman, stres atau perasaan rendah diri.

Beberapa pria dan wanita melakukan flirting untuk menopang ego pribadinya, tanpa niat untuk benar-benar selingkuh.

Baca juga: 16 Tanda Kamu Telah Selingkuh secara Emosional

Namun kecenderungan ini berbahaya karena orang tersebut akan selalu membutuhkan orang lain untuk merasa diterima sebagai manusia.

Kehilangan validasi eksternal ini membuatnya merasa diremehkan sehingga mencarinya di orang lain.

Orang seperti ini akan cenderung kembali berselingkuh khususnya ketika menghadapi tekanan baik dalam karier atau kehidupan pribadi.

Menyalahkan orang lain atas ketidakbahagiaannya

Pasangan yang menyalahkan orang lain atas ketidakbahagiaannya akan cenderung berselingkuh lagi.

Mereka akan merasa perbuatannya benar karena kita telah mengecewakannya, tidak memahaminya atau ketidakpuasan lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com