"Letakkan teleponnya. Kami tidak perlu tersedia 24/7," kata Dr. Sullivan.
Terus-menerus memeriksa dan menanggapi teks dan email bisa meningkatkan stres, sulit terhubung dengan anggota keluarga, dan mengganggu kualitas tidur.
Dr. Sullivan meminta orang-orang untuk fokus pada satu tugas di satu waktu dan terus kerjakan sampai selesai.
Baca juga: LinkedIn: Work Life Balance Kunci Kepuasan Bekerja
Ia menyarankan agar jangan melakukan banyak tugas. Sebaiknya, tutup email dan matikan ponsel untuk meminimalkan gangguan.
“Jika efisien, kami menyelesaikan pekerjaan dan kemudian dapat pulang dan menghabiskan waktu bersama keluarga kami,” ujar Dr. Sullivan.
Buatlah keputusan untuk menyisihkan waktu demi berolahraga. Pilih dan rencanakan makanan bergizi dan waktu berkualitas bersama teman dan keluarga.
Jadikan hal-hal itu tidak dapat dinegosiasikan dalam rutinitas sehari-hari.
Dr. Sullivan menyampaikan bahwa stres yang benar-benar menyerang dan memengaruhi kesehatan mental harus dikonsultasikan dengan terapis.
Banyak pemberi kerja menawarkan program bantuan karyawan yang dapat menghubungkan dengan ahli kesehatan mental yang berpengalaman membantu karyawan mengelola stres.
Meskipun kerja keras dihargai dalam budaya kita, kamu tidak harus membiarkan pekerjaan mengambil alih hidupmu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.