Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
TANYA PAKAR

Tanya Pakar merupakan kolaborasi Kompas.com dan para pakar di bidang nutrisi dan parenting. Kami mengundang Sahabat Kompas.com untuk mengajukan pertanyaan.

Gaya Belajar yang Tepat untuk Anak Kinestetik Selama Sekolah Online

Kompas.com, 29 Januari 2022, 11:06 WIB

Artikel ini adalah kolom, seluruh isi dan opini merupakan pandangan pribadi penulis dan bukan cerminan sikap redaksi.

Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pertanyaan:

Halo saya memiliki anak perempuan berusia 7 tahun, sekarang kelas 1 SD dan masih sekolah secara online. Anak saya termasuk aktif, periang, dan senang bernyanyi. Sejak ia masuk SD ia terlihat kurang menikmati sekolah dan sulit fokus.

Walaupun ia dapat mengerti apa yang diajarkan gurunya, tetapi ia selalu kurang fokus. Gurunya pun beberapa kali mengingatkan ia karena sering menutup kamera laptopnya.

Menurut gurunya, ketika percobaan pembelajaran tatap muka (PTM) bulan Desember 2021 lalu, anak saya juga tidak bisa duduk diam di kelas. Anak saya disebut punya gaya belajar kinestetik sehingga harus banyak bereksplorasi.

Namun dia kan sekarang ini masih sekolah secara online, sehingga agak sulit untuk membuatnya tenang dan mendengarkan pelajaran, yang ada ia makin tidak suka sekolah karena sering saya tegur.

Mohon sarannya, kira-kira bagaimana cara agar anak saya dapat semangat sekolah? Apa yang harus saya lakukan sebagai orangtua untuk membantunya belajar? Terima kasih.
Syntia, Bekasi

Baca juga: Pemerintah Diminta Buka Opsi Sekolah Online jika Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19

Jawaban:

Halo Ibu Syntia di Bekasi! Terima kasih atas pertanyaannya, ya.


dr. Gitayanti Hadisukanto, Sp.KJ (K)RS Pondok Indah dr. Gitayanti Hadisukanto, Sp.KJ (K)
Pada masa pandemi ini, memang suatu tantangan tersendiri bagi anak sekolah. Pembelajaran secara online membuat kontrol guru terhadap anak menjadi lebih sulit, dan anak dengan mudah meninggalkan kelas dengan cara mematikan kamera.

Seorang anak berusia 7 tahun seharusnya sudah mampu untuk memusatkan perhatian dan menyimak pada saat guru memberikan penjelasan atau mengintruksikan sesuatu, baik secara tatap muka langsung di kelas maupun secara jarak jauh (online).

Pada usia 7 tahun, anak juga sudah mampu mematuhi aturan yang diberikan guru, dan menunda keinginan untuk bermain atau mengeksplorasi ruang.

Baca juga: Penting Dipahami! Ternyata Begini 3 Gaya Belajar Anak

Dalam hal ini, putri Ibu saat sekolah tatap muka langsung pun belum dapat menyimak guru dan tidak bisa duduk tenang (mungkin putri Ibu berjalan-jalan di kelas, banyak mengobrol, atau keluar kelas bermain di luar?).

Seorang anak dengan kecenderungan gaya belajar kinestetik (belajar dengan bergerak) dapat dibantu dengan menuliskan atau menggambarkan, membuat diagram, atau mind mapping untuk hal-hal yang disampaikan atau diperoleh saat pembelajaran. Hal ini dapat dijalankan untuk anak-anak yang sudah lebih besar.

Apabila cara belajar secara kinestetik sudah diterapkan tetapi tidak berhasil, maka harus dipikirkan bahwa anak ini bukan hanya bermasalah di dalam pembelajaran. Dapat diperkirakan bahwa cara belajar kinestetik hanya merupakan salah satu gejala dari suatu gangguan yang disebut Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas, atau yang banyak dikenal dengan sebutan ADHD, Attention Deficit and Hyperactivity Diaorder.

Untuk memastikan hal tersebut sebaiknya Ibu memeriksakan putri Ibu ke dokter spesialis kedokteran jiwa konsultan psikiatri anak & remaja, dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang - pediatri sosial, atau psikolog anak klinis.

Baca juga: Mengenal Gejala ADHD pada Anak

Berbagai jenis penanganan akan diberikan agar putri Ibu dapat berkembang secara optimal sesuai usia dan potensinya, juga sesuai kebutuhan setiap anak. Jenis-jenis penangan bagi anak yang terdiagnosis ADHD, misalnya adalah terapi integrasi sensorik, terapi okupasi, terapi ortopedagogik, pembatasan jenis makanan tertentu, dan apabila diperlukan pemberian obat-obatan.

Diagnosis yang tepat dari dokter akan memberikan cara penanganan yang tepat.
Semoga Ibu dapat segera memeriksakan putri Ibu ke dokter agar putri Ibu dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik sesuai usianya.

Terima kasih.

Narasumber: dr. Gitayanti Hadisukanto, Sp.KJ (K)
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Konsultan Psikiatri Anak & Remaja
RS Pondok Indah – Pondok Indah

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau