Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Makanan yang Harus Dihindari karena Buruk bagi Kesehatan

Kompas.com - 02/02/2022, 18:31 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber NYPost

Sebagai gantinya, kita dapat mengonsumsi gula dari makanan utuh seperti buah atau pengganti gula yang lebih sehat seperti molase blackstrap yang padat nutrisi dengan indeks glikemik yang lebih rendah.

Baca juga: Makanan Manis dan Dampaknya pada Kesehatan Jantung

4. Minyak olahan

Cobalah untuk mengurangi minyak olahan dari diet kita sebanyak mungkin.

Ahli gizi di Paloma Health, Arika Hoscheit, mengatakan bahwa minyak olahan seperti biji anggur, kedelai, kanola, biji kapas, jagung, dan minyak sayur (nabati) harus dihindari karena umumnya merugikan kesehatan manusia.

Hal ini disebabkan karena minyak nabati dipanaskan hingga suhu yang sangat tinggi selama pemrosesan sehingga mengoksidasi minyak.

"Oksidasi menghasilkan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan di seluruh tubuh. Seiring bertambahnya usia, tubuh kita harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk pulih," jelasnya.

5. Lemak terhidrogenasi

Kategori lemak ini mengintai di banyak makanan kemasan dan produk makanan cepat saji.

Paul mengungkapkan bahwa lemak terhidrogenasi telah terbukti dapat meningkatkan angka kematian dalam studi populasi.

"Penting bagi konsumen untuk membaca label bahan pada produk makanan kemasan karena banyak produk populer seperti selai kacang yang mengandung lemak terhidrogenasi," sarannya.

"Selai kacang dengan label bahan sederhana seperti kacang panggang kering dan garam jauh lebih sehat daripada selai kacang dengan lemak terhidrogenasi dan tambahan gula," kata dia.

6. Karbohidrat olahan

Karbohidrat olahan biasanya dapat ditemukan dalam makanan seperti roti putih, nasi putih, pasta, kue kering, pizza, dan masih banyak lagi.

Menurut Lago, produk biji-bijian olahan diketahui dapat meningkatkan peradangan di tubuh karena mengandung lebih tinggi gula, dan juga dikaitkan dengan obesitas.

"Kesehatan usus juga dipengaruhi oleh makanan yang kekurangan serat dan sebagian besar terdiri dari produk biji-bijian olahan," tuturnya.

Lago mengambil profil nutrisi dari 100 persen roti gandum utuh sebagai contoh.

"Ini kaya akan vitamin, mineral, antioksidan, dan nutrisi lain yang membantu tubuh kita berkembang," terangnya.

"Begitu rotinya jadi empuk, roti tawarnya putih, nilai gizi rotinya turun, seratnya terkelupas, nutrisinya terhapus, dan nilai gizinya sedikit bahkan tidak ada sama sekali," ungkap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com