Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 03/02/2022, 09:46 WIB
  • Melempar hinaan atau memanggil nama pasangannya
  • Mengancam akan menyakiti pasangannya
  • Mencoba mengontrol bagaimana pasangannya bertindak, berpakaian, memasak, dll.
  • Melakukan tindakan kekerasan fisik atau seksual terhadap pasangannya
  • Memanipulasi pasangannya secara emosional, yang dapat berupa menargetkan rasa tidak aman mereka atau berbohong dan menyangkal melakukan kesalahan

Pelaku KDRT juga akan mengalihkan kesalahan atas perilakunya kepada pasangannya.

Contohnya, menyalahkan perilaku korban yang memicu amarahnya sehingga melakukan kekerasan.

Rekonsiliasi

Fase ketiga KDRT berupa rekonsiliasi biasanya terjadi beberapa waktu setelah insiden dan ketegangan mulai berkurang.

Pelaku KDRT akan mulai memperbaiki keadaan dengan menawarkan hadiah, bersikap terlalu baik, atau merayu dengan penuh kasih sayang.

Periode rekonsiliasi sering disebut sebagai "tahap bulan madu" karena meniru awal hubungan ketika pasangan berada pada perilaku terbaiknya.

Baca juga: Kenali Bentuk Baru KDRT Lewat Gadget dan Media Sosial

Pasa fase ini, korban KDRT mendapatkan curahan kasih sayang dan kebaikan ekstra sehingga memicu reaksi otak yang melepaskan hormon dopamin dan oksitosin.

Kedua hormon ini memunculkan perasaan positif dan kasih sayang sehingga korban akan merasa lebih dekat dengan pasangannya dan seolah-olah semuanya kembali normal.

Tenang

Selama fase tenang, akan muncul pembenaran dan penjelasan sehingga kekerasan domestik yang dilakukan termaafkan.

Misalnya ketika pelaku KDRT mengaku menyesal melakukannya dan menyalahkan faktor di luar hubungan termasuk stres pekerjaan dan finansial.

Baca juga: Samakan Spanking dengan KDRT, Eva Mendes Dikritik

Selain itu, mereka akan menunjukkan penyesalan dan berjanji tidak akan melakukan KDRT lagi.

Karena sifatnya yang meyakinkan, korban KDRT cenderung percaya bahwa insiden itu tidak seburuk yang dikira sehingga kemudian memaafkan pasangannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke