Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/02/2022, 07:15 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jumlah makanan yang mubazir dan terbuang sia-sia setiap tahun di seluruh dunia masih terbilang tinggi.

Salah satu faktor yang berkontribusi bisa bersumber dari makanan yang menumpuk adalah tidak termakan dan kondisinya sudah tak layak lagi sehingga harus dibuang.

Elizabeth Balkan, Direktur Limbah Makanan di Natural Resources Defense Council di New York, AS mengatakan limbah makanan ini memberikan dampak buruk bagi lingkungan.

Selain itu, makanan yang mubazir juga berpengaruh pada pengeluaran bulanan keluarga.

Baca juga: Converse Jepang Manfaatkan Limbah Makanan Sebagai Pewarna Sneaker

Dia mengatakan, rata-rata keluarga di AS yang beranggotakan 4 orang membutuhkan hampir $1.500 atau sekitar Rp 21 juta untuk makanan yang tidak habis dimakan.

"Hampir seperempat atau 21 persen, air yang digunakan oleh industri pertanian AS juga akan menumbuhkan makanan yang tidak akan pernah dimakan," tambah Balkan.

"Jika limbah makanan global adalah sebuah negara, itu akan memiliki jejak iklim tertinggi ketiga, di belakang AS dan China," katanya.

Balkan menyebut, satu-satunya sumber terbesar limbah makanan bukanlah dari restoran, toko kelontong, atau pertanian, melainkan dari manusia itu sendiri.

Maka dari itu, kita perlu belajar mengelola makanan dengan lebih baik agar tidak ada lagi yang mubazir dan menjadi limbah.

Selain lebih hemat, kita juga berkontribusi untuk mengurangi sampah makanan dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Berikut adalah beberapa tips sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi limbah makanan di rumah.

1. Rencanakan menu makanan

Menu makanan sehat harus disesuaikan dengan kebutuhan kalori harian. Pada orang pada umumnya, kebutuhan kalori harian adalah 2.150 kkal.SHUTTERSTOCK/Red Floyd Menu makanan sehat harus disesuaikan dengan kebutuhan kalori harian. Pada orang pada umumnya, kebutuhan kalori harian adalah 2.150 kkal.

Salah satu cara untuk menghindari makanan yang mubazir adalah merencanakan menu yang akan disantap.

Langkah ini bisa dimulai dari menentukan resep dan seberapa banyak makanan yang dapat dikonsumsi dalam beberapa hari.

Ini bisa membantumu menghindari membuang sisa makanan karena sudah melewati tanggal kadaluwarsa.

Elizabeth Balkan merekomendasikan penggunaan alat digital yang bisa membantu menyiapkan makanan ini.

Alat ini bisa menyesuaikan daftar belanjaan dan menu sesuai jumlah orang yang makan.

2. Olah sisa makanan

Kalau punya kebiasaan membuang batang brokoli atau seledri, kita bisa mencoba untuk mengubahnya menjadi salad.

Ini bisa menjadi cara agar tidak ada sisa makanan di atas piring dan bisa mengubanya jadi menu lain yang tak kalah lezatnya.

Baca juga: 3 Sumber Makanan Kaya Vitamin A yang Dapat Dimasukkan Dalam Menu Sehari-hari

"Ini bisa menyenangkan! Menantang diri kita sendiri untuk mengatasi limbah makanan kita sendiri berarti menjadi kreatif dan mencampuradukkan berbagai hal di dapur," kata Balkan.

Kita ditantang untuk lebih kreatif dalam membuat menu makanan dan keluar dari kebiasaan memasak biasanya.

3. Belajar menyimpan makanan

Menyimpan makanan dengan cara yang salah akan membuatnya cepat rusak.

Kamu bisa belajar trik menyimpan makanan agar awet dari beragam sumber, baik melalui internet maupun media sosial.

Baca juga: 8 Makanan yang Bisa Bikin Umur Lebih Panjang, Apa Saja?

Jangan lupa untuk belajar cara mendinginkan, membekukan, dan memanaskan makanan dengan cara yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com