Charles Spence, PhD, psikolog di University of Oxford yang menulis makalah tentang topik ini di jurnal Flavour mencoba memberikan penjelasan.
Menurut dia, warna memiliki efek yang jauh lebih besar pada seseorang daripada yang kita sadari.
Penelitian yang dilakukan selama beberapa dekade menunjukkan, warna menjadi faktor rasa dalam memilih makanan.
Hal ini berlaku untuk warna merah yang dilaporkan menandakan rasa manis.
Sedangkan warna hijau, di sisi lain, cenderung menandakan rasa asam.
Spence merujuk pada penelitian yang menemukan, menambahkan pewarna makanan merah membuat individu beranggapan makanan itu 10 persen lebih manis.
Baca juga: Kunyah Permen Karet Bisa Bantu Turunkan Berat Badan, Benarkah?
Psikolog Marcia Pelchat, PhD, mengatakan pengalaman budaya juga mendorong keinginan atau kebencian kita terhadap warna tertentu.
Jika seluruh budaya sudah menetapkan warna tertentu sebagai pilihan yang disukai dan diasosiasikan dengan rasa manis, maka itulah yang akan melekat.
Sekitar tahun 1820, di Era Industrial, warna merah digunakan untuk membuat manisan terlihat lebih menarik bagi anak-anak.
Spence menambahkan, kesukaan seseorang terhadap warna merah bisa dimulai sejak bayi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.