Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 10 Maret 2022, 13:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menikmati secangkir kopi di pagi hari yang normal memang dapat meningkatkan mood.

Namun, efek berbeda akan terjadi jika kita meminum kopi di pagi hari setelah mabuk dalam pesta minuman keras di malam sebelumnya.

Ya, kopi rupanya tak akan membantu meringankan efek mabuk miras. Bahkan, minum kopi dapat memperparah beberapa gejalanya.

Nah, untuk mengetahui mengapa kopi tak dapat membantu meringankan efek mabuk, simak paparan berikut ini.

Mengapa bisa mabuk?

Setelah pesta minum, biasanya alkohol akan meninggalkan racunnya dalam tubuh, dan tubuh mempunyai cara sendiri untuk memberi tahu bahwa kita telah minum terlalu banyak.

Baca juga: Bahaya Mabuk Lem yang Bisa Bikin Koma

Misalnya, rasa pusing, mual, mulut kering, dan kelelahan. Efek-efek tersebut bisa terjadi karena banyak hal. Namun, dehidrasi-lah penyebab utamanya.

Alkohol bersifat diuretik, membuat kita menjadi lebih sering buang air kecil. Jadi, karena terlalu sering buang air, lama kelamaan cairan tubuh pun menipis.

Selain itu, konsumsi alkohol juga memperlambat pelepasan hormon antidiuretik (vasopresin) yang berfungsi untuk menjaga tingkat hidrasi tubuh tetap seimbang, memperparah kondisi tubuh.

Mengapa kopi tak dapat meringankan mabuk?

Mungkin kita akan berpkir bahwa kopi mampu meredakan dehidrasi akibat mabuk. Namun kenyatannya, justru sebaliknya.

Kopi juga memiliki sifat diuretik yang membuat kita buang air kecil lebih sering. Artinya, kopi tidak akan banyak membantu mengisi kembali cadangan cairan yang terkuras.

“Minum kopi juga bisa memperlambat proses rehidrasi,” ujar dokter pengobatan darurat James Roach.

Tak hanya itu, kafein dalam kopi juga dapat memperparah sakit kepala saat mabuk. Pasalnya, kafein dapat mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

Baca juga: Bahaya Mabuk-mabukan dengan Menenggak Hand Sanitizer

Kondisi semacam ini malah dapat memperkuat debaran menyakitkan dalam kepala.

Namun, mereka yang terbiasa minum kopi pagi kemungkinan akan mengalami sakit kepala akibat penarikan kafein mendadak.

“Jadi, jika kopi pagi adalah bagian dari rutinitas kita, maka kita bisa minum secangkir kecil saja, tetapi jangan berlebihan,” ujar Roach.

Apa kopi dapat membuat kita sadar dari mabuk?

Jangan percaya bahwa kopi akan membuat seseorang cepat sadar dari mabuk seperti dalam film. Sebab, kopi tak akan menghilangkan efek mabuk.

“Minuman itu terbuat dari biji kopi, bukan biji ajaib,” kata Roach.

Intinya, meski kafein dapat memberi dorongan energi sementara, kopi tak dapat membuat kita sadar dari mabuk.

Apa yang perlu diminum setelah mabuk?

Perlu diketahui, sebenarnya tak ada hal yang meredakan mabuk dengan pasti.

Jadi, cara terbaik untuk menghentikan mabuk adalah dengan tidak minum terlalu banyak.

Namun, tentu saja itu tidak berlaku jika sudah terlanjur mabuk kan?

Baca juga: Miras Oplosan, Bikin Mabuk dan Memicu Kematian

Untuk itu, Roach merekomendasikan agar kita meminum air. "Minumlah segelas air sebelum tidur dan lakukan hal yang sama saat bangun tidur," kata dia.

Selain itu, sports drink juga dapat membantu kita lebih terhidrasi dan dapat memulihkan nutrisi dan elektrolit yang hilang.

Namun terlepas dari apa yang kita minum, jangan terburu-buru dan minumlah perlahan, jangan langsung meminum banyak air sekaligus.

Perlu diingat, tubuh juga memerlukan waktu untuk memproses alkohol. Jadi, lama kelamaan, kita akan merasa lebih baik dengan sendirinya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau