Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Heat Stroke, Alasan Pembalap MotoGP Mandalika Merendam Diri

Kompas.com - 20/03/2022, 17:40 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Ia adalah seorang kedokteran di bidang olahraga di Ohio State University Wexner Medical Center, di Colombus.

Baca juga: Cuaca Panas, Waspada Dehidrasi dan Heat Stroke

Penting untuk diketahui bahwa bahkan atlet yang berkondisi baik pun dapat menderita akibat yang parah dari aktivitas yang berlebihan dalam olahraga akibat panas yang terlalu tinggi.

Heat stroke juga dapat terjadi pada orang yang tidak melakukan sesuatu yang berat tetapi terkena suhu yang terlalu panas untuk tubuhnya.

"Anda tidak harus keluar berolahraga selama dua jam; itu bisa terjadi cukup cepat jika Anda rentan terhadap serangan panas dan tidak boleh keluar dalam cuaca 100 derajat."

Heat stroke bisa memicu komplikasi yang serius dan bahkan menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat.

"Lamanya heat stroke mempengaruhi seseorang sangat bervariasi," kata Douglas Casa, chief executive officer dari Korey Stringer Institute di University of Connecticut di Storrs, Connecticut.

Jika suhu tubuh korban heat stroke di bawah 40 derajat Celcius dalam waktu 30 menit, dia biasanya akan pulih sepenuhnya dan melanjutkan aktivitas normal dalam dua hingga empat minggu, kata Casa.

Jika suhu inti tubuh tidak didinginkan dengan cukup cepat, korban heat stroke dapat menderita komplikasi jangka panjang.

Misalnya masalah kognitif, seperti kehilangan ingatan; intoleransi dan ketidakmampuan untuk mengatasi panas; kerusakan otot; dan masalah ginjal dan hati.

Baca juga: Gegar Otak, Cedera Traumatik yang Dialami Marc Marquez di Mandalika

Rata-rata orang yang mengalami heat stroke cenderung merasakan kepanasan, sakit kepala, kulit memerah, muntah hingga pernapasan dan detak jantung yang cepat.

Dalam kasus tertentu, peningkatan suhu tubuh yang terlalu cepat juga menimbulkan gangguan kognitif seperti kebingungan, berbicara cadel bahkan perubahan suasana hati.

Durasi seseorang mengalami heat stroke atau serangan panas ini tergantung pada kondisi tubuh dan tingkat keparahan dari gejala yang dialami.

Seseorang yang mengalami heat stroke perlu melakukan sejumlah perawatan untuk mendinginkan suhu tubuh dalam waktu cepat agar tidak terjadi komplikasi.

Cara mengatasi heat stroke dan menekan risiko komplikasi

Perawatan heat stroke perlu dilakukan segera dengan melibatkan proses pendinginan tubuh.

Mengucurkan orang tersebut dengan air dingin atau mandi dengan pancuran air bisa menjadi cara yang cukup efektif.

Membungkus orang yang mengalami heat stroke dengan handuk basah juga dapat menjadi pertolongan pertama agar gejala tidak semakin parah.

Menurut Mayo Clinic, mendinginkan tubuh penderita heat stroke sangat penting untuk mencegah kerusakan otak dan organ vital lainnya.

Maka tak heran sejumlah pembalap MotoGP Mandalika 2022 seperti Alex Rins, Raul Fernandez, dkk rela merendam diri sesegera mungkin, apapun wadah yang bisa dipakai.

Baca juga: Heat Stroke Mengintai saat Cuaca Panas, Bagaimana Mengatasinya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com