Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/03/2022, 16:13 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Healthline

Walau selama berpuasa minuman manis, seperti dawet, kolak, es buah, dan es campur mengggoda mata, tetap disarankan meminum air dalam jumlah yang banyak.

Di sisi lain, Qureshi juga merekomendasikan beberapa buah-buahan dan sayuran yang mengandung air agar tubuh tetap terhidrasi.

Buah-buahan dan sayuran yang disarankan Qureshi, antara lain:

  • Stroberi
  • Semangka
  • Melon
  • Mentimun
  • Paprika
  • Tomat

Baca juga: 8 Tips Jaga Daya Tahan Tubuh di Tengah Puasa

3. Mengontrol porsi makanan

Merupakan hal yang wajar apabila orang yang berpuasa lapar mata dan tergiur untuk menambah porsi makanan saat sahur dan berbuka.

Namun, hal tersebut sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan berat badan dan mengakibatkan kelelahan -apalagi untuk makanan yang mengandung banyak lemak.

Kalau pun harus memakan atau meminum makanan dan minuman yang biasa dijajakan selama bulan puasa, ingatlah untuk menjaga porsinya.

Qureshi lebih menganjurkan berbuka puasa dengan memakan kurma, buah-buahan, dan meminum air.

“Gula alami dari buah akan memungkinkan tubuh untuk memahami bahwa Anda telah makan. Anda tidak akan merasa kelaparan dan cenderung tidak makan berlebihan,” jelas Qureshi.

Untuk jumlahnya, Qureshi menyarankan orang yang berpuasa untuk makan setengah piring salad atau sayuran dan seperempat piring karbohidrat dan protein.

Baca juga: 5 Jenis Makanan Berbuka Puasa yang Harus Dihindari Penderita Gerd

4. Memahami kondisi kesehatan

Memiliki kondisi medis kronis bukan berarti tidak dapat berpuasa. Sebaiknya bicarakan kondisi kesehatan terlebih dulu dengan dokter sebelum Bulan Suci Ramadhan datang.

Obat-obatan yang wajib diminum setiap hari sebelum berpuasa juga disarankan untuk terus dikonsumsi selama Bulan Suci Ramadhan.

Saran itu diberikan oleh Wasem Alsabbagh, BScPharm, Ph.D, seorang apoteker klinis berlisensi dan asisten profesor di University of Waterloo.

Namun, waktu meminum obat pastinya harus disesuaikan dengan jadwal puasa, yaitu saat sahur dan ketika berbuka.

“Jika puasa memperburuk kondisi medis, bahkan setelah mengubah jadwal pengobatan, pasien tidak boleh berpuasa,” kata Alsabaggh.

Ini termasuk penyakit kritis seperti yang membutuhkan rawat inap, diabetes yang membutuhkan pasokan makanan dan minuman yang konsisten untuk menjaga gula darah, dan jenis kanker tertentu.

Orang dengan kondisi medis umum seperti diabetes dan hipertensi tetap bisa berpuasa selama kondisinya stabil dan terkontrol.

Namun, mereka harus memantau gula darah dan tekanan darah dengan cermat, banyak minum air, dan menyesuaikan waktu minum obat.

Baca juga: 5 Kebiasaan Buruk di Bulan Puasa, Penderita Gerd Wajib Hindari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com