Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2022, 11:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber The Spruce

KOMPAS.com - Rumah memang perlu dibersihkan secara rutin agar sisa kotoran makanan, debu, dan bulu hewan peliharaan tidak tertinggal.

Tapi, sebersih-bersihnya kita membersihkan rumah ternyata ada sejumlah ruangan tertentu yang menjadi tempat paling kotor, lho!

Kita sering mengira hunian yang bersih adalah tempat tinggal yang kinclong, tertata, dan bebas dari debu dan kotoran.

Padahal, arti sesungguhnya dari kebersihan sebuah rumah juga harus bebas dari kuman dan bakteri.

Baca juga: Tips Membersihkan Rumah dengan Hewan Peliharaan di Dalamnya

Ruangan di dalam rumah yang paling kotor

Ada beberapa ruangan di dalam rumah yang menyimpan banyak kuman dan bakteri walau kita sudah rajin membersihkannya.

Lalu, apa sajakah itu?

1. Dapur

Dapur menjadi salah satu ruangan yang "paling sibuk" di rumah sebab kita mengolah banyak masakan di sini.

Karena itu pula, pasti ada sisa sayuran, buah, bumbu, rempah-rempah, dan sampah yang tertinggal.

Walau kita sudah membersihkan dan menatanya, dapur bisa mendorong pertumbuhan bakteri karena faktor kelembapan.

Belum lagi, datangnya bakteri bisa berasal dari daging mentah, buah, sayuran yang tidak dicuci, atau tas belanjaan.

Semua barang-barang itu akan membuat dapur penuh dengan bakteri berbahaya, seperti E. Coli.

Baca juga: Membersihkan Rumah Lebih Efisien dan Tak Mudah Berantakan

Bagian-bagian dapur yang harus mendapat perhatian lebih, yakni:

  • Wastafel dan sekitarnya
  • Laci kabinet
  • Kulkas
  • Peralatan dapur.

2. Kamar mandi

Mungkin ruangan yang satu ini sudah bisa ditebak banyak orang sebagai tempat paling kotor di dalam rumah.

Bagaimana tidak, kita menjadikan kamar mandi untuk membersihkan diri dan buang air kecil dan besar.

Walau rutin dibersihkan, beberapa bakteri tetap tinggal di kamar mandi setelah digunakan.

Untuk memastikan bahwa semua jenis bakteri -termasuk bakteri koliform- sudah dikendalikan, cobalah bersihkan sakelar lampu, kenop pintu, dan gagang keran.

Wastafel kamar mandi harus dibersihkan setiap hari dengan tisu disinfektan dan tempat sikat gigi dan cangkir kumur harus dibersihkan setiap minggu.

Saat membersihkan area yang jelas-jelas kotor di bak mandi, shower, dan toilet, luangkan waktu untuk mengelap permukaan datar, seperti dinding di dekat toilet, dengan produk disinfektan.

Baca juga: Tips Praktis Membersihkan Rumah Agar Hemat Waktu

3. Ruang keluarga

Bakteri dan kuman dapat bersarang di ruangan yang menjadi tempat berkumpul bagi keluarga.

Bisa saja bakteri dan kuman menempel di remote control, keyboard, tablet, earphone, dan ponsel pintar.

Semua benda yang ada di ruang keluarga memang harus dibersihkan setiap hari dengan lap disinfektan yang aman untuk digunakan pada elektronik.

Jika seseorang terkena flu atau virus, benda yang habis dipegang harus dibersihkan setiap kali selesai digunakan, termasuk sakelar lampu dan gagang pintu.

Bagian di ruang keluarga yang harus diwaspadai lainya adalah pelapis furnitur.

Baca juga: Kesalahan Atur Perabotan yang Membuat Kita Sulit Membersihkan Rumah

Bisa saja kain terkena cipratan bersin, tangan yang tidak dicuci, bulu hewan peliharaan dan rambut, dan tanah dari kaki dan sepatu.

Banyak jenis bakteri dapat hidup selama beberapa hari di permukaan pelapis furnitur.

Setidaknya setiap minggu, permukaan berlapis kain harus disedot dengan penyedot debu.

Pastikan juga untuk membersihkan bagian bawah dan di antara bantal tempat makanan dan bulu hewan peliharaan dapat tertinggal.

Kemudian segarkan dan bersihkan dengan semprotan disinfektan sesuai aroma yang disukai.

4. Kamar tidur

Kamar tidur ternyata dapat menjadi tempat berkumpulnya jamur, bakteri, ribuan tungau dan serangga.

Hal itu disebabkan tempat tidur digunakan untuk berbagai aktivitas, mulai dari rebahan, berhubungan seks, ngobrol, makan, dan bekerja.

Jika seprai, selimut, dan seprai tidak sering dicuci, benda-benda ini dapat menyimpan kotoran yang dapat menyebabkan:

Iritasi kulit, eksim, dan berjerawat, infeksi jamur dan bakteri, seperti kutu dan MRSA dari bakteri jenis stafilokokus, hingga alergi dan masalah pernapasan.

Baca juga: 3 Kesalahan saat Membersihkan Rumah dan Kerap Terjadi

Untuk mencegah semua kemungkinan itu, seprai harus diganti setidaknya setiap minggu dan dicuci dengan benar.

Penelitian telah menunjukkan, setelah satu minggu, seprai menyimpan lebih banyak bakteri daripada kenop pintu kamar mandi.

Di sisi lain, bantal dan kasur harus dibungkus dengan penutup yang dapat dilepas, dicuci, dan tahan alergi untuk mencegah infestasi tungau debu yang memakan sel-sel kulit yang kita lepaskan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com