KOMPAS.com - Ibadah puasa sudah berjalan lebih dari dua pekan namun masih banyak yang kesulitan menyesuaikan jadwal berolahraga.
Keharusan tidak makan dan minum di siang hari selama Bulan Ramadhan ini memang menuntut sejumlah penyesuaian pola hidup.
Termasuk kapan kita harus melakukan aktivitas yang menguras energi sehingga membuat lapar dan haus seperti olahraga.
Baca juga: 5 Olahraga Ini Cocok Dilakukan Saat Puasa, Mulai Yoga Sampai Jogging
Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Andhika Raspati, SpKO mengatakan kita bisa tetap berolahraga selama berpuasa.
"Puasa jangan sampai hanya jadi kaum rebahan agar manfaat kesehatannya lebih optimal," katanya saat live Instagram bertajuk "Tetap Fit Saat Puasa, Ini Rahasianya!" bersama Amazfit Indonesia Official, Selasa (19/04/2022).
Pilihan waktunya untuk berolahraga sebenarnya juga bervariasi, tidak hanya sebatas menjelang berbuka puasa seperti yang dilakukan banyak orang.
Dokter Andhika mengatakan kita juga bisa berolahraga di waktu setelah sahur ketika tubuh masih memiliki banyak cadangan energi.
"Kalau mau olahraga di jam seperti ini, tubuh masih berenergi, sebenarnya tidak apa-apa, lompat-lompat juga silahkan," katanya.
Maka disarankan agar kita mengontrol keringat dengan tidak memiliki olahraga intensitas tinggi, durasi yang terlalu lama atau gerakan yang berlebihan.
Dokter Andhika menilai lari di treadmill di dalam ruangan berpendingin ruangan atau alternatif work out ringan lainnya cocok untuk dilakukan di pagi hari ini.
Dengan cara ini, kita bisa tetap mendapatkan manfaat olahraga sekaligus menjaga ibadah puasa.
Baca juga: Puasa Sambil Turunkan Berat Badan? Ini Saran Menu Sahur dari Ade Rai
Olahraga menjelang waktu berbuka puasa menjadi pilihan banyak orang baik dengan bersepeda, lari atau latihan fisik.
"Orang-orang suka berolahraga di waktu ini karena bisa langsung minum kan setelah berbuka, tapi kita biasanya sudah mulai lemas di sore hari," kata Dokter Andhika.
Hal ini normal karena cadangan energi dan gula di dalam tubuh sudah menipis setelah belasan jam berpuasa.
Agar tetap bisa berolahraga dengan optimal, ia menilai olahraga intensitas rendah bisa jadi pilihan.
"Jangan terlalu memaksakan high intensity daripada nanti malah mata berkunang-kunang," ujar jebolan Universitas Indonesia ini, sambil tergelak.
Baca juga: Olahraga dan Minum Susu, Membantu Tubuh Lebih Sehat Selama Puasa
Sedangkan untuk orang yang tidak sanggup berolahraga saat berpuasa, pilihan lainnya adalah ketika malam hari atau setelah berbuka.
Saat ini, kita pasti sudah lebih bertenaga setelah berpuasa sehingga lebih leluasa memilih jenis olahraga yang dilakukan.
Akan tetapi, diperingatkan pula agar tidak work out berlebihan atau terlalu malam sehingga mengganggu waktu istirahat kita.
"Terlalu malam dengan high intensity malah membuat kita gagal deep sleep, tubuh masih berkeringat memaksankan tidur jadi tidak berkualitas, gelisah dan goyang-goyang," jelas Dokter Andhika.
Apapun waktu pilihan kita untuk berolahraga di bulan puasa, pakar kesehatan ini menyarankan menyesuaikan dengan kondisi tubuh kita.
"Pilih waktu kapan saja asal tergantung dengan kondisi tubuh kita," pesan pria yang kini sedang sibuk mendampingi atlet Indonesia mempersiapkan SEA Games.
Baca juga: Ide Olahan Selai Kacang untuk Buka Puasa dan Sahur, Termasuk Soto
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.