Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/04/2022, 16:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Parents

KOMPAS.com - Mendidik anak untuk lebih disiplin bukanlah pekerjaan yang mudah bagi para orangtua.

Terkadang, saat orangtua mencoba untuk membuat anak-anaknya lebih disiplin dan lebih teratur, mereka justru membuat kekeliruan yang tidak disadari.

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak beberapa kesalahan terbesar yang sering kali dilakukan oleh orangtua saat mendisiplinkan anak, berikut ini.

1. Memarahi anak di depan umum

Sebagai orangtua, kita selalu ingin mengatasi perilaku anak yang tampaknya berbahaya.

Tetapi, psikolog Erica Reischer mengatakan, sebisa mungkin kita tidak mendisiplinkan anak dengan cara memarahinya di depan orang lain.

Baca juga: Yosi Mokalu Berbagi Pengalaman soal Memarahi Anak

"Ketika kita melakukan itu, anak mungkin lebih fokus pada siapa yang mendengar percakapan daripada apa yang kita coba ajarkan," kata dia.

Dia pun menyarankan untuk mencari tempat pribadi, di mana kita bisa membicarakannya dengan lebih baik pada anak.

Namun, apabila kita tidak dapat menemukan ruang untuk berbicara pada saat itu, tunjukkan secara singkat perilaku buruk dia, dan beri tahu bahwa kita akan mendiskusikannya setelah berada di rumah.

2. Memberikan instruksi yang tidak jelas

Kita mungkin sudah sering memberi tahu anak kita untuk melakukan hal-hal secara teratur. Tapi, mengapa mereka terus melakukan kesalahan?

Percaya atau tidak, anak kita mungkin tidak benar-benar memahami apa yang kita minta dari mereka.

"Buat arahan kita sespesifik mungkin," saran Larissa Niec, Direktur Pusat Anak, Keluarga, dan Komunitas Central Michigan University, di Mount Pleasant.

"Beri tahu anak kita apa yang harus mereka lakukan, alih-alih apa yang tidak boleh dilakukan," ujar dia.

Baca juga: 5 Alasan Memarahi Anak di Tempat Umum Pantang Dilakukan

3. Menyuap

"Menyuap sebenarnya memberi imbalan atas perilaku buruk anak."

"Jadi jangan heran ketika anak kita mengamuk untuk mendapatkan apa yang diinginkannya di lain waktu," kata salah satu penulis dari Practical Parenting, Jeffrey Gardere.

Oleh sebab itu, anak kita perlu menyadari bahwa perilaku yang baik harus dilakukan dengan lebih tepat.

Misalnya, menunggu dengan sabar dalam antrean atau bersikap baik kepada saudara kandung.

4. Panik

Sulit untuk tetap tenang ketika anak kita mulai berulah dan melakukan kesalahan. Tapi, menjadi panik dan berteriak pada anak bukanlah solusi yang tepat.

"Anak-anak tidak dapat menyerap pelajaran ketika mereka diteriaki. Mereka diam atau marah sebagai respons," kata Niec.

Dia pun merekomendasikan untuk menggunakan strategi yang tepat dalam mengatasi perilaku buruk anak dengan memberitahu anak menggunakan nada yang tenang.

Lalu menambahkan konsekuensi setiap kali anak berteriak sebagai respons. Itu akan membuat semua perbedaan.

Baca juga: Hindari Memarahi Anak di Depan Orang Lain

"Meskipun tidak menyelesaikan masalah dalam semalam, dalam beberapa bulan kita akan memiliki anak yang jauh lebih tenang," ungkap dia.

5. Mempermalukan anak

"Disiplin perlu fokus pada cara anak kita bertindak, bukan mempermalukan anak di depan pada orang lain" kata Reischer.

Untuk itu, dia menyarankan para orangtua agar tidak membandingkan atau mempermalukan anak-anak di depan orang lain.

Mulailah untuk menunjukkan kasih dan pujian ketika anak memang bisa berperilaku dengan baik.

"Hal ini bisa membuat anak meredam amarahnya yang berlebihan dan mereka juga bisa bergaul dengan lebih baik," kata dia.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Parents
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com