Cegah Kenaikan Berat Badan, Perlukah Suplemen "Fat Blocker?"

KOMPAS.com - Menjaga berat badan tetap ideal memang bukan perkara mudah. Banyak orang yang memilih bantuan produk-produk suplemen untuk menghambat penyerapan lemak.

Suplemen penghambat penyerapan lemak atau disebut fat blocker disebut efektif untuk mencegah kenaikan berat badan pada orang yang telah berhasil menurunkan berat badan.

Meski demikian, menurut ahli gizi Aria Novitasari, konsumsi flat blocker saja akan percuma jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik atau berolahraga.

"Suplemen fat blocker yang ada di pasaran setelah diteliti kebanyakan isinya adalah taurin, sejenis kafein. Memang bisa membakar lemak, tapi dengan catatan harus diimbangi dengan berolahraga," ujar Aria dalam acara yang digelar secara virtual oleh Herbalife Nutrition (26/4/2022).

Suplemen semacam ini juga tidak efektif menurunkan berat badan dalam jumlah besar, dibandingkan dengan menjaga pola makan dan berolahraga.

Baca juga: Sadari, Bahaya dari Minum Pil Pelangsing dan Diet Ketat

Selain itu, konsumsi suplemen tersebut juga sebaiknya tidak sembarangan dan harus dalam pengawasan dokter. Sebab tidak semua orang boleh mengonsumsi fat blocker.

Aria mengatakan, ketika menghadapi momen hari raya seperti Lebaran yang biasanya banyak godaan hidangan berlemak, lebih baik kita memperbanyak konsumsi protein untuk menghindari makanan berkalori tinggi.

"Salah satu cara untuk menghindari makanan manis dan tidak sehat adalah menambahkan lebih banyak protein ke dalam makanan, serta mengurangi karbohidrat dan lemak olahan," ujarnya.

Konsumsi protein juga akan membuat perut lebih kenyang, sehingga kita cenderung makan lebih sedikit dan mengurangi camilan tidak sehat.

Dia menyebut, konsumsi daging boleh saja karena merupakan sumber protein. Yang perlu diingat adalah cara pengolahannya dan jaga keseimbangan nutrisi.