Untuk memanfaatkan olahraga 30 menit setiap hari dengan baik, kita dapat melakukannya dengan berjalan-jalan, melatih kekuatan, mengikuti video dansa, atau melakukan apa pun sumber olahraga favorit kita.
Selain itu, pastikan kita tetap konsisten dan jangan berubah-ubah dengan jadwal olahraga.
"Kekuatan fisik kita akan meningkat, begitu pula kesehatan mental dan emosional. Jadi, ini harus menjadi prioritas utama," tambah Endres.
Endres memperingatkan kita untuk tidak mengganti terlalu banyak olahraga.
Sebab, dibutuhkan olahraga yang secara rutin dilakukan dan dikuasai, supaya kita melakukannya juga dalam bentuk yang tepat.
"Jika kita hanya melakukannya sekali dan itu tidak muncul lagi selama berminggu-minggu, ada risiko keamanan yang jauh lebih tinggi saat kita tidak terampil dalam melakukannya maupun olahraga lainnya," kata dia.
Endres juga mengatakan, berganti olahraga terlalu sering juga dapat membingungkan otot dan pikiran kita.
"Ini bisa sangat menegangkan dan melelahkan untuk tidak tahu apa yang kita lakukan selama setiap latihan," ujar dia.
"Tentu, kita akan tahu kapan kita menjadi lebih kuat dan dapat bertahan lebih lama, tetapi program latihan yang solid membuat kita mengulangi latihan sehingga kita dapat secara khusus meningkatkannya."
"Di samping itu, kita juga bisa memperbaiki bentuk, meningkatkan berapa banyak yang dapat kita lakukan atau seberapa banyak beban yang bisa kita tekan dan sebagainya," sambung dia.
Sangat penting untuk menentukan perbedaan antara rasa sakit yang wajar dan rasa sakit yang buruk.
Endres mengungkapkan, rasa sakit yang bisa mungkin akan terdengar biasa saja, sedangkan rasa sakit yang buruk akan terdengar lebih parah sehingga kita harus mengakhiri sesi olahraga.
"Olahraga dimaksudkan untuk membangun kekuatan, daya tahan, dan keseimbangan."
"Artinya kita harus dapat melakukan latihan dengan aman dan tanpa rasa sakit, baru kemudian kita menambahkan beban atau kesulitan untuk itu," jelas Endres.
"Apabila kita mengalami nyeri akut atau nyeri yang menetap setelah berolahraga, itu adalah sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak beres."