KOMPAS.com - Aging gracefully menjadi istilah kekinian untuk menggambarkan keinginan bertambah tua namun penampilan tetap menarik.
Harapan ini mungkin agak mirip dengan mimpi untuk tetap awet muda namun agak sedikit realistis.
Semakin banyak orang sadar jika penuaan tidak bisa dihindari namun bisa dampaknya bisa diminimalisasi.
Maka pola hidup sehat dengan menjaga asupan makanan, rutin berolahraga serta tidur cukup diaplikasi dengan mencapai tujuan aging gracefully.
Di sisi lain, kita juga perlu mempertimbangkan sisi psikologis dari keinginan tersebut untuk benar-benar bisa mewujudkannya.
Baca juga: 4 Model Latihan Kekuatan untuk Lawan Efek Penuaan
Penting untuk mengubah narasi yang kita percaya soal penuaan yang terjadi serta dampaknya pada diri kita.
“Pertama, Anda harus membuat keputusan untuk menerima diri sendiri dan menerima penuaan," kata Ann Kearney-Cooke, direktur di Cincinnati Psychotherapy Institute, lembaga psikologis di AS.
Daripada memikirkan efek penuaan yang membuat penampilan kita tak lagi muda, ia menyarankan fokus mempertimbangkan cara kita menghabiskan waktu.
Misalnya dengan tidak terlalu memperhatikan jumlah uban di rambut, kerutan atau garis halus di wajah namun fokus pada hal yang positif.
“Kita sangat terobsesi dengan baik, buruk, cantik, jelek. Jika kita mengambil kembali label itu, lepaskan diri kita sendiri dan jangan membuat penilaian; Yah, itulah tempat tersehat yang kita bisa.”
Setelah melabeli sesuatu dengan kata-kata, baik atau buruk, itu memiliki kekuatan tersendiri, yang dampaknya luar biasa.
Baca juga: 4 Cara untuk Memperlambat Penuaan di Usia 50 Tahun, Apa Saja?
“Jadi, sadar dan tidak sadar dengan kata-kata kita, dengan pikiran kita sangat kuat. Simak cerita di baliknya. Apa arti keindahan? Apa yang dimaksud dengan daya tarik?” katanya.
“Tanyakan pada diri sendiri, apa yang menyebabkan ini? Dari mana Anda mendapatkan pesan-pesan itu? ” dia melanjutkan.
Menurutnya, kita perlu mengurai narasi yang terbentuk untuk membangun konsep yang baru.