Kurowski menyarankan supaya orangtua mengevaluasi pola makan, jenis makanan, dan porsi yang biasanya disantap anak.
Setelah ketiga hal tersebut diketahui, Kurowski merekomendasikan agar porsi anak dilakukan penyesuaian.
Artinya, jika si kecil terbiasa makan lebih dari 340 gram keju setiap hari tentu porsinya harus dikurangi menjadi 113-140 gram saja.
Kurowski menambahkan, konsumsi produk susu lainnya untuk si buah hati ada baiknya turut dibatasi.
Kalau cara pertama dirasa masih kurang, orangtua dapat memberikan anaknya makanan yang tinggi serat untuk memperlancar saluran pencernaannya.
Misalnya, buah-buahan seperti apel dengan kulitnya, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Obat ini dapat diminum untuk kasus tertentu berdasar seberapa parah sembelit yang dialami anak.
Kurowski mengatakan, orangtua dapat membeli obat pencahar yang dijual di apotek untuk menangani masalah tersebut.
Anak mungkin merasa tidak nyaman saat harus BAB di toilet. Dalam hal ini, orangtua harus peka dan mengajarinya untuk membiasakan diri.
Khususnya bagi anak yang usianya baru tiga hingga delapan tahun.
Orangtua juga dapat berkonsultasi dengan fasilitas layanan kesehatan untuk memberikan solusi bagi soal masalah BAB anak.
“Jika kaki anak tidak menyentuh lantai ketika duduk di toilet, anak mungkin membutuhkan bangku pijakan. Toilet untuk orang dewasa dan bukan untuk anak-anak,” kata Kurowski.
Obat-obatan yang sudah dikonsumsi anak bisa dikonsultasikan ulang ke dokter atau fasilitas layanan kesehatan.
Di sisi lain, orangtua jangan ragu untuk meminta fasilitas layanan kesehatan mengecek apakah anaknya mengalami sindrom iritasi usus besar.
Baca juga: Cara Mudah Mengatasi Masalah Sembelit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.