Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2022, 14:20 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Pada periode 1960-an, industri jam tangan Swiss harus menghadapi gempuran arloji bermesin kuarsa yang rata-rata dibawa oleh pembuat jam dari Asia --termasuk Jepang.

Pembuat jam Swiss menghidupkan kembali desain arloji skeleton yang sejak lama dipandang terlalu aneh di mata masyarakat.

Arloji skeleton inilah yang membuat sebagian watchmaker Swiss dapat bertahan dari serangan para pembuat jam asal Negeri Sakura.

Bagi penyuka tampilan modern, minimalis, dan terbiasa memakai jam tangan yang mengutamakan fungsi, jam tangan skeleton bukanlah sesuatu yang mereka cari.

Sebaliknya, jam tangan skeleton dirancang bagi mereka yang menghargai keindahan mesin yang dibuat pengrajin secara hati-hati dan teliti, seperti yang sudah disinggung di paragraf pertama artikel ini.

Baca juga: Jam Tangan Mewah yang Dikoleksi Cristiano Ronaldo

Kebangkitan jam tangan skeleton

Selama beberapa tahun terakhir, industri jam tangan Swiss sudah menerapkan desain dial skeleton penuh pada semua model arloji, baik model klasik maupun model yang modern seperti jam tangan olahraga (sports watch).

Mungkin sekitar 10 tahun yang lalu, pecinta horologi akan menganggap jam tangan olahraga dengan dial skeleton adalah hal yang tidak masuk akal.

Namun lihatlah Bell & Ross BR05 Skeleton atau Audemars Piguet Royal Oak Skeleton.

Pemberian dial skeleton pada kedua sports watch itu tidak buruk-buruk amat, justru bisa dibilang keren.

Jam Tangan Skeleton Jam Tangan Skeleton

Dengan inovasi tersebut, industri jam tangan Swiss yang selama ini dikenal kolot tampaknya berubah menjadi sedikit provokatif dan liar. Arloji skeleton dipandang sebagai sebuah karya seni, bukan hanya alat untuk menunjukkan waktu.

Perkembangan teknologi, serta kemunculan perangkat lunak seperti 3D CAD membuat arloji skeleton menjadi lebih terjangkau, dapat diakses lebih banyak orang.

Baca juga: Jam Tangan yang Dipakai Pria Terkaya di Dunia, Ada yang Murah

Desain dial skeleton memicu pro dan kontra

Sayangnya, tidak semua watchmaker "membanggakan" desain dial skeleton.

Beberapa pembuat jam berpendapat, dial skeleton akan mengurangi integritas struktural arloji, yang akhirnya dapat berdampak negatif pada daya tahan dan ketepatan waktu arloji tersebut.

Anggapan lain yang muncul, ketika semakin banyak arloji menerapkan dial skeleton, maka akan semakin sedikit arloji yang memiliki bentuk yang jelas dan solid.

Adapun segelintir pihak yang menilai jika desain arloji skeleton cenderung terlalu mencolok.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com