Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Merasa Lelah Setelah Makan? Mungkin ini Sebabnya

Kompas.com - 26/05/2022, 09:00 WIB
Gading Perkasa,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah kita merasa badan begitu lelah setelah makan?

Bagi beberapa orang, kondisi itu mungkin tidak masuk akal. Sebab, tubuh mendapatkan energi dari makanan yang dikonsumsi.

Tetapi, kelelahan dan mengantuk setelah makan mungkin saja dialami sebagian orang.

Akibatnya, kita tidak bisa beraktivitas normal seperti biasa segera setelah jam makan.

Apa sebabnya?

Alasan tubuh kelelahan setelah makan

Ilustrasi makan terlalu banyak.KoolShoters/ Pexels Ilustrasi makan terlalu banyak.
Somnolen postprandial, atau perasaan mengantuk sehabis makan terkait beberapa faktor yang berbeda.

Ada jenis makanan yang dapat melepaskan hormon tertentu ketika dimakan, dan membuat kita lelah.

Juga, waktu makan dan porsi makanan dapat berkontribusi pada rasa lelah yang kita alami.

Baca juga: Selain Mudah Lelah, 7 Gejala Ini Ternyata Tanda Penyakit Ginjal

Faktor lainnya yaitu kualitas tidur yang buruk.

Jika kita sering susah tidur, hal itu akan mengganggu ritme sirkadian (jam internal tubuh) sehingga menyebabkan tubuh lesu keesokan harinya.

"Pahami berapa banyak tidur yang diperlukan tubuh kita," kata ahli diet Cleveland Clinic, AS, Julia Zumpano, RD.

"Setiap orang membutuhkan jumlah istirahat yang berbeda."

Perhatikan jam berapa biasanya kita tidur.

Baca juga: Durasi Tidur yang Optimal untuk Jaga Kesehatan Mental, Berapa Lama?

Dengan demikian, kita bisa menentukan durasi tidur yang diperlukan agar tubuh merasa segar nantinya.

Konsumsi alkohol, lanjut Zumpano, juga dapat menyebabkan tubuh lesu setelah makan.

Lelah sesudah makan, normal atau tidak?

Wajar jika tubuh kelelahan sesudah makan, apalagi jika makanan yang kita santap sarat akan protein dan karbohidrat.

"Diperlukan antara 30-40 jam untuk mencerna makanan,” jelas Zumpano.

"Tubuh kita bekerja dalam waktu lama untuk mencerna makanan. Kemudian kita memasukkan lebih banyak makanan ke tubuh."

"Jika makanan tersebut memiliki porsi banyak, itu akan menghambat sistem tubuh kita," tambahnya.

Baca juga: Asupan Kalori Vs Waktu Makan, Mana Lebih Penting dalam Diet?

Hormon juga berperan penting dalam sistem pencernaan.

"Beberapa peneliti meyakini, seseorang merasa lelah setelah makan karena tubuh mereka memproduksi lebih banyak serotonin," kata Zumpano.

"Serotonin adalah senyawa kimia yang mengatur suasana hati dan siklus tidur."

Produksi serotonin dipengaruhi oleh triptofan, asam amino esensial yang terdapat dalam makanan kaya protein seperti ayam, telur, keju, dan ikan.

Triptofan inilah yang membantu tubuh memproduksi serotonin.

"Biasanya, ketika kita makan makanan kaya karbohidrat dan protein, kita bisa lebih sering mengantuk karena penyerapan triptofan dari protein dan peningkatan serotonin," cetus Zumpano.

Setelah makan, kadar gula darah dalam tubuh akan meningkat, yang menyebabkan penurunan energi.

Baca juga: 8 Karbohidrat Sehat yang Baik untuk Tubuh Kita

"Insulin adalah kunci yang membuka gula untuk masuk ke dalam aliran darah kita."

"Setelah kita makan, gula darah kita naik. Insulin masuk ke aliran darah untuk mengeluarkan gula dari darah dan memasukkannya ke dalam sel untuk energi," ujarnya.

Tubuh yang kekurangan insulin atau mengalami kenaikan gula darah juga dapat memengaruhi tingkat kelelahan kita.

Makanan yang memicu kelelahan

Makanan kaya protein dan karbohidrat berpotensi membuat tubuh merasa lebih lelah.

Makanan kaya protein mencakup ayam, telur, bayam, susu, keju, ikan, dan produk kedelai.

Sedangkan, makanan yang tinggi karbohidrat antara lain kue, biskuit, pasta, roti putih, nasi putih, gula, dan permen.

Jika makanan-makanan tersebut dikonsumsi dalam jumlah banyak, sistem pencernaan akan bekerja lebih keras dan melepaskan hormon yang dapat membuat kita kelelahan.

Baca juga: 5 Minuman Penyebab Kelelahan yang Harus Dihindari

"Makanan dalam porsi banyak membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna," catat Zumpano.

"Jika kita makan terlalu banyak, kita cenderung merasa lesu karena tubuh harus bekerja ekstra keras guna mencerna makanan itu."

Menurut wanita itu, solusinya adalah memakan makanan utuh, protein, serat, dan lemak sehat.

Atasi kelelahan setelah makan

Zumpano membagikan tips agar kita tidak lagi lelah dan lesu setelah makan. Ini dia.

1. Makan dengan porsi sedikit

Daripada mengambil porsi banyak setiap kali makan, cobalah makan dalam porsi sedikit.

"Makanlah setengah dari porsi makan normal kita, lalu tambahkan camilan sebelum dan sesudah makan," tutur Zumpano.

"Jumlah makanan itu jauh lebih mudah dicerna dan kita cenderung memiliki energi sedikit dari makanan dibandingkan makanan berat yang mungkin membuat kita menjadi lesu."

Camilan itu bisa berupa buah-buahan atau kacang untuk membantu kita merasa kenyang di sela-sela waktu makan.

2. Fokus pada kualitas tidur

Ilustrasi tidur, tidur berkualitas, cara meningkatkan kualitas tidurShutterstock/metamorworks Ilustrasi tidur, tidur berkualitas, cara meningkatkan kualitas tidur
Jam biologis atau ritme sirkadian tubuh memengaruhi tingkat energi.

Jika kita kurang tidur, ritme sirkadian akan terganggu dan membuat kita mengantuk setelah makan.

Oleh karenanya, cek kondisi tubuh apakah kita merasa lelah dan membutuhkan lebih banyak tidur atau tidak.

"Beberapa orang mungkin kesulitan melalui kelelahan di malam hari, mereka begadang, dan kemudian mengalami masalah pada hari berikutnya," sebut Zumpano.

"Mereka memaksa ritme sirkadian tetap bekerja ketika mereka seharusnya tidur."

Baca juga: 5 Cara Orang Sukses Atasi Kelelahan Fisik dan Emosional

Ketika tubuh mulai lelah pada sekitar pukul 10.00 malam, Zumpano menyarankan untuk tidur lebih awal.

Lalu, jangan mengabaikan pentingnya tidur siang di saat kita kesulitan untuk fokus dan waspada.

"Jika kita mempunyai kesempatan untuk tidur siang sebentar, ini akan membantu kita."

3. Berolahraga

Bergerak secara aktif --entah itu berjalan kaki atau yoga dalam waktu singkat-- akan membantu menstabilkan gula darah dan menjaga tingkat energi.

"Jika kita hendak makan besar, saya sarankan berjalan kaki 10-15 menit untuk melancarkan sistem pencernaan," kata Zumpano.

4. Kenali apa yang kita makan

"Kita cenderung berfokus pada karbohidrat dan protein, namun sayuran biasanya diabaikan," ucap Zumpano.

"Konsumsi karbohidrat dalam bentuk kacang-kacangan atau sayuran seperti ubi jalar, labu siam, kacang polong atau ubi kulit merah."

"Isi setengah piring dengan sayuran non-tepung dan setengahnya lagi protein dan karbohidrat."

5. Mengendalikan asupan kafein

Usahakan untuk membatasi berapa banyak kafein yang diminum.

Kendati dapat membangkitkan energi, kafein akan memengaruhi cara dan waktu tidur kita di malam hari.

"Cobalah meminum secangkir kopi secara perlahan di pagi hari," saran Zumpano.

"Jika ingin minum beberapa cangkir kopi, minumlah setengah tanpa kafein atau beralih ke teh hitam atau teh berkafein, sehingga kita tidak mengonsumsi banyak kafein sekaligus."

Baca juga: Ketahui, 6 Tanda Kita Alami Kelelahan Emosional

6. Terapi cahaya

Sebuah studi menunjukkan, terapi cahaya atau fototerapi dapat membantu kita terhindar dari kelelahan setelah makan.

"Meletakkan lampu terang di meja atau tempat kerja setelah makan siang dapat membantu," jelas Zumpano.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com