“(Peristiwa) yang diulang-ulang dan menjengkelkan bisa mengganggu, terutama bagi anak kecil,” tambah Eshleman.
Khusus untuk anak yang sudah besar, orangtua dapat meninjau, mendengarkan, membaca, atau menonton informasi bersama.
Tujuannya untuk mengatasi trauma dan membicarakan suatu informasi sebagai kebutuhan.
Baca juga: Bagaimana Mengatasi Trauma pada Anak?
Trauma bisa mendatangi anak apabila ia melihat konten tertentu, baik berita maupun grafis, di media sosial.
Oleh sebab itu, orangtua disarankan mengajak anaknya berbicara tentang hal-hal yang sudah ia lihat dan dengat.
Anak sebaiknya juga diberikan batasan untuk menggunakan media sosial.
Orangtua dapat mengajari anak bahwa emosi merupakan hal yang wajar untuk membantu orang-orang melewati masa-masa sulit.
Cara itu adalah tips untuk menormalkan respons emosional terhadap peristiwa emosional.
Ajari juga supaya anak tidak ragu mendatangi orangtua untuk bertanya maupun berbicara.
Hal itu penting dilakukan karena tidak ada yang bisa memprediksi dengan tepat perkembangan situasi. Jadi, awasi terus perasaan anak.
“Jaga hubungan yang terbuka dan jujur dengan anak nda tentang berbagai peristiwa,” kata Eshleman.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah memberi rasa aman bagi anak bahwa orangtua dapat melakukan apa pun untuk menjaga dan mengawasinya.
Baca juga: Cara Atasi Trauma Persekusi
Berdamai dengan peristiwa traumatis memang tidak mudah bagi anak. Dan jika orangtua kesulitan mengatasinya, cobalah untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
“Dokter anak atau profesional kesehatan mental berlisensi dapat membantu Anda membuat rencana,” kata Eshleman.
Peristiwa traumatis yang dialami anak bisa diatasi apabila orangtua dapat mengelola stresnya sendiri.
Misalnya dengan merawat diri, tidak membaca berita tertentu, atau melakukan aktivitas yang mendorong semangat.
Hal itu wajib diperhatikan orangtua karena berada di ruang emosional yang baik akan membantu obrolan dengan anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.