KOMPAS.com – Duka yang kini dirasakan Ridwan Kamil dan istrinya mungkin pernah dialami orangtua lainnya.
Anak yang begitu dicintai meninggal dunia, dalam kondisi dan waktu yang sangat tidak terduga.
Rasa duka dan tidak percaya tentunya semakin menjadi-jadi apabila sang anak pergi untuk selama-lamanya di usia yang masih muda.
Meski wajar untuk merasakan kesedihan, orangtua harus mampu bangkit kembali agar bisa melanjutkan kehidupan.
Baca juga: Duka Ridwan Kamil, Pahami 6 Etika Berbelasungkawa di Media Sosial
Sayangnya, itu tidak mudah untuk dilakukan karena besarnya kehilangan yang kita rasakan.
Dilansir dari Very Well Mind, cara-cara sebagai berikut bisa membantu memulihkan perasaan orangtua yang tengah berduka.
Orangtua sebaiknya tetap mendekatkan diri dengan keluarga untuk mengingatkan bahwa mereka tidak sendirian setelah kehilangan anak.
Orangtua dapat menggunakan kekuatan rasa memiliki dalam keluarga untuk membantunya mengelola kesedihan.
Menurut studi Compassionate Friends, orangtua yang anaknya meninggal mengaku menjadi lebih dekat dengan pasangannya.
Temuan itu didapati usai lembaga tersebut melakukan studi terhadap orangtua yang telah mengalami kematian anak.
Hasilnya, 72 persen pasangan tetap bersama, 16 persen menjanda, dan hanya 12 persen pasangan bercerai.
Kehilangan anak dapat membebani pernikahan dan hubungan setiap orangtua dengan buah hati yang masih hidup.
Apalagi jika meninggalnya anak begitu mendadak, orangtua dapat mengalami kesedihan yang lebih besar.
Hal itu harus segera diatasi karena kesedihan bisa sangat mengganggu menurut Direktur Klinis The Institute for the Study and Treatment of Loss, Therese Rando.
Orangtua sebaiknya melakukan konseling dengan konselor dan jangan mencoba melewati situasi yang sulit sendirian.
Baca juga: 5 Tanda Pasangan Suami-Istri Butuh Konseling Pernikahan