Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2022, 06:51 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sesuai dengan prediksi peneliti, individu yang merasa memiliki kekuatan cenderung tidak meminta maaf dibandingkan individu yang mengingat situasi saat orang lain berkuasa atas mereka.

Baca juga: Jika Merasa Salah, Jangan Ragu Meminta Maaf

Eksperimen yang juga dilaporkan peneliti di York University menggunakan paradigma serupa, yaitu menyelidiki efek tambahan dari individu yang berfokus terhadap orang lain.

Ditemukan, individu dengan kekuasaan tinggi akan berfokus pada diri sendiri dan lebih mungkin menggunakan pendekatan non-apology ketimbang meminta maaf.

Hasil tersebut dibandingkan dengan individu yang merasa tidak memiliki kekuasaan atau beriorientasi BIS.

Kembali ke contoh di awal yang menggambarkan seseorang mengganti konsep pesta tanpa meminta maaf kepada kita, bisa dipahami tindakan orang itu merupakan upaya untuk mendapatkan kekuatan.

Tetapi kita tidak perlu menggunakan pendekatan BIS yang membuat kita merasa terancam. Sebab, tindakan orang tersebut tidak ada hubungannya dengan perilaku kita.

Dengan berpegang teguh pada pendirian kita dalam situasi itu, kita bisa melihat betapa pentingnya meminta maaf secara tulus ketika kita salah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com