Ia menambahkan, diet keto bukanlah diet yang cocok diterapkan setiap orang. "Dalam kasus diet keto pada pasien epilepsi, pasien dirawat di rumah sakit dan harus melewati monitoring yang ketat."
Baca juga: Mau Coba Diet Keto? Pahami Dulu Pertimbangan Penting Ini
Bagaimana dengan diet puasa atau intermitten fasting?
Diet puasa, catat Shiela, memberikan manfaat bagi individu dengan risiko penyakit jantung, kolesterol, dan kencing manis.
Sebaliknya, mereka yang memiliki riwayat sakit maag, lambung, dan Gerd disarankan untuk menghindari diet intermiten.
"Cara terbaik memilih diet yang cocok untuk setiap orang, berkonsultasilah dengan dokter," terangnya.
Baca juga: Melihat Kelebihan dan Kekurangan dari Diet Intermiten
Setelah menemukan diet yang tepat, pastikan agar kita bisa berdiet secara konsisten.
"Jujur saja, ketika memulai diet, seminggu pertama merupakan masa-masa yang sulit," kata dia.
Pertama-tama, kenali apa motivasi kita dalam berdiet sehingga diet itu berkelanjutan.
"Biasanya buat orang yang masih muda, motivasi mereka diet pasti estetik. Saya mau cantik, saya mau menikah, dan sebagainya," sebut Shiela.
"Untuk orang berusia paruh baya, saya tekankan apa motivasinya? Mau sehat sampai tua, atau mau bekerja secara efisien dan tidak kelelahan saat naik turun tangga di kantor?"
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.