Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2022, 10:14 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Selain itu, penyebab lainnya adalah kafein, yang bisa berasal dari teh, kopi, cokelat, dan minuman energi.

"Produk-produk ini dapat membuat Anda benar-benar terjaga selama empat hingga delapan jam dan lebih lama, menghambat waktu tidur," Dr. Rosenfield menjelaskan.

Jadi, jauhi layar gadget, video game, shift kerja yang tidak normal, jet lag, dan kebisingan saat memasuki waktu tidur.

Baca juga: Kapan Batas Waktu Minum Kopi dalam Satu Hari?

Tingkatkan rutinitas waktu tidur dan patuhi jadwal tidur

Dokter Rosenfield punya beberapa saran untuk meningkatkan rutinitas tidur.

Pertama, menemukan rutinitas tidur yang baik dan menaatinya, sepanjang minggu dan hingga akhir pekan datang.

"Seperti yang disarankan oleh Dr. Michael Perlis dengan bijak: Jika Anda dapat melakukan satu hal, bangunlah pada waktu yang sama setiap hari,”ujarnya.

Dengan melakukan ini, tubuh kita akan menyesuaikan diri.

Lalu hindarilah tidur siang di siang hari.

Berpegang teguh pada tips di atas akan meningkatkan dorongan tidur, membuat kita lebih bisa memejamkan mata dan mendapatkan tidur yang cukup selama tujuh hingga delapan jam.

Bagi yang merasa kesulitan, kegiatan seperti berjalan-jalan ringan, melakukan peregangan, melakukan yoga, atau membaca buku sebelum tidur bisa dicoba.

"Mandi air hangat di malam hari juga dapat membantu karena penurunan suhu tubuh dapat membantu menginduksi tidur," jelas Dr. Rosenfield menambahkan.

"Jadwalkan 'waktu khawatir' di siang hari, bukan di malam hari, dan cobalah untuk melakukan olahraga 30 menit atau lebih di siang hari,” tambahnya.

Kamar tidur harus didesain hanya untuk tidur

Berikutnya, sebaiknya kita membatasi kamar tidur hanya untuk tidur, bukan untuk makan, bekerja, dan menonton TV.

Lalu, Rosenfield juga merekomendasikan agar kita menghindari aktivitas yang merangsang di malam hari, termasuk memainkan gawai dua jam sebelum target waktu tidur.

Layar gawai menghasilkan cahaya bernama blue light yang mengganggu produksi melatonin.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com