Pasalnya setiap dari kita bisa saja dirundung karena masalah senioritas, kompetisi antarrekan kerja, maupun perselisihan.
Kalau kemungkinan terburuk itu kita alami, Tara punya beberapa menghadapi bullying di tempat kerja. Apa saja?
Pertama-tama, Tara meminta kita untuk berusaha tenang meski bullying menimbulkan gejolak emosi, kesedihan, bahkan ketakutan.
Menenangkan diri penting dilakukan karena pelaku bullying biasanya senang bila targetnya menunjukkan rasa kesal.
Lebih dari itu, mereka sengaja mem-bully korban hanya untuk memancing reaksi dan melukai.
Tara mengatakan, kita perlu melatih diri supaya memiliki batasan emosional yang sehat.
Artinya adalah kita tidak mudah bereaksi dan merasa buruk terhadap diri sendiri.
Tara mendorong kita sebagai korban bully untuk menunjukkan sikap berani atas tindakan tidak menyenangkan yang diterima.
Baginya, mencoba berbicara dan menegaskan pendapat atau perasaan saat berkomunikasi dengan pelaku penting dilakukan.
Baca juga: 6 Cara Mencegah Anak Jadi Korban Bullying
Jangan takut dikatakan cepu oleh orang lain jika kita melaporkan bullying kepada atasan maupun HRD.
Tara menyampaikan, laporan ada baiknya disampaikan dengan komunikasi yang tepat sehingga mereka yang punya wewenang dapat membantu mencari jalan keluar.
Maka dari itu, catat jam, lokasi, hingga siapa saja yang berada di dekat kita saat peristiwa terjadi.
Tujuannya supaya kita mudah melaporkan siapa yang menjadi pelaku bahkan dalang bullying di tempat kerja.
Adalah hal yang wajar jika merasa takut setelah mengalami perundungan. Namun, rasa pedih sebaiknya tidak dipendam sendiri.