Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Infeksi Ringworm pada Kucing, Bisa Menular ke Manusia

Kompas.com - 19/07/2022, 17:12 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber Daily Paws

KOMPAS.com - Infeksi penyakit ringworm biasanya dialami oleh hewan peliharaan berbulu seperti kucing.

Penyakit satu ini bisa menular ke manusia dan menyebabkan ruam atau gatal di kulit.

Bentuknya melingkar seperti cincin hingga membuat tekstur kulit kucing seperti pecah-pecah.

Terlepas dari namanya, infeksi ringworm tidak ada hubungannya dengan cacing, malah yang jadi penyebabnya adalah infeksi jamur.

Baca juga: Sebaiknya Kucing Dipelihara di Dalam atau di Luar Rumah?

Sebagaimana dilansir Dailypaws, ringworm merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur mikroskopis yang dapat ditemukan di tanah.

Jamur tersebut memakan protein yang ada di bulu hewan dan kulit.

Sehingga, kucing peliharaan yang lebih muda atau kucing berbulu panjang lebih mungkin terkena infeksi ringworm.

Secara medis, ringworm disebut tinea atau dermatofitosis yang merupakan infeksi kulit yang tergolong ke dalam penyakit zoonosis, yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia.

Pada manusia, istilah yang cukup mudah dimengerti mirip seperti penyakit kurap.

Baca juga: Cegah Infeksi Kulit, Pria Juga Butuh Merawat Kuku

Gejala infeksi ringworm pada kucing

Beberapa kucing yang mengalami infeksi ringworm biasanya tidak memiliki tanda khusus.

Pada kasus yang sudah sampai di tahap infeksi, beberapa gejalanya dapat diketahui akan terjadi bulu rontok di area infeksi hingga menimbulkan kebotakan.

Kemudian terlihat luka merah muda bersisik, yang mungkin tekstur kulitnya tampak seperti bintik-bintik.

Infeksi kulit tersebut dapat terjadi di area wajah, telinga, ekor hingga kaki kucing.

Ilustrasi menyikat bulu kucing.SHUTTERSTOCK/ANURAK PONGPATIMET Ilustrasi menyikat bulu kucing.
Jessica Lowe, DVM, direktur medis Rumah Sakit Kucing VCA Beacon Hill, AS mengatakan bahwa cukup sulit mendeteksi ringworm pada kucing yang terlihat bugar.

Untuk itu diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter hewan untuk menguji apakah pada bulu kucing kesayangan terdapat ringworm atau tidak.

Biasanya dokter hewan akan memeriksa spora pada tubuh kucing menggunakan lampu Wood atau yang dikenal lampu hitam.

Saat terkena sinar ultraviolet, beberapa jenis spora juga dapat bersinar hijau, sehingga mudah dikenali.

Baca juga: Mengulik Feline Panleukopenia, Penyakit Kucing yang Sangat Berbahaya

Cara penularan ringworm

Ilustrasi pindah rumah bersama kucing peliharaan.Shutterstock/Irina Gutyryak Ilustrasi pindah rumah bersama kucing peliharaan.
Fakta lain di balik penyebaran ringworm ini adalah infeksinya yang sangat mudah menular.

Bahkan spora yang menular itu dapat hidup di permukaan kulit atau bulu sampai dua tahun.

Penularannya kemudian dapat terjadi melalui kontak dengan kucing, anjing, manusia atau hewan lainnya yang terinfeksi.

Beberapa faktor lainnya pun disebabkan oleh lingkungan yang terkontaminasi, seperti karpet atau permukaan lain yang terpapar spora.

Pada manusia, infeksi ringworm bisa menular setelah aktivitas mengelus kucing atau tinggal bersama kucing dalam satu rumah.

Kucing yang masih anakan dan kucing dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih mudah tertular dan menderita infeksi kulit.

Ringworm pada kucing memang tidak menyebabkan penyakit yang cukup serius.

Hanya saja, dampaknya bisa menimbulkan kerusakan pada kulit hingga kucing kehilangan nafsu makan.

Baca juga: Kurap atau Dermatophytosis: Gejala, Penyebab, dan Cara Penularan

Pengobatan kucing yang terinfeksi ringworm

Pada kucing atau hewan peliharaan lain yang terinfeksi ringworm biasanya akan sembuh dengan sendirinya.

Menurut dokter Lowe, tingkat penyembuhan mandiri pada kucing tergantung pada daya tahan tubuh kucing.

Untuk mempercepat proses penyembuhan, biasanya dokter akan meresepkan obat berupa salep topikal, obat yang diminum atau cairan yang dipergunakan untuk mandi.

Masa pengobatan bisa berlangsung dalam satu bulan.

Namun perlu diingat, kucing masih dapat menularkan ke yang lain setidaknya selama tiga sampai enam minggu setelah perawatan.

Kucing juga bisa menderita radang sendi seperti manusia. Unsplash/Jacco Rienks Kucing juga bisa menderita radang sendi seperti manusia.

Pastikan kita sebagai pemilik kucing memiliki kondisi tubuh yang prima agar tidak tertular, dan disiplin dalam rencana perawatannya.

Hindari menyentuh kucing dengan tangan telanjang ketika mereka sedang terinfeksi.

Untuk mencegah kucing agar tidak terinfeksi kembali, perhatikan soal kebersihan rumah, mulai dari permukaan, lantai, sofa hingga karpet.

Mencuci kain yang ada di rumah atau menggunakan vacuum cleaner juga dapat membantu kucing terhindar dari infeksi ringworm.

Menjaga kesehatan dan kebersihan bulu dan kuku kucing juga dapat membantu dalam mencegah infeksi tersebut. 

Baca juga: Ketahui, Ini 4 Penyebab Kucing Berhenti Mengeong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com