Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 23 Juli 2022, 07:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber nytimes

KOMPAS.com - Jarang membersihkan gigi mungkin bisa menjadi penyebab paling utama kerusakan gigi.

Namun, mengonsumsi makanan maupun minuman yang dapat mengikis enamel gigi juga berperan besar mengakibatkan terjadinya kerusakan.

Menurut dokter gigi anak dan ahli mikrobiologi di University of North Carolina di Chapel Hill, Dr Apoena de Aguiar Ribeiro, ada dua hal yang perlu dipertimbangkan saat menilai seberapa buruk makanan dan minuman bagi kesehatan gigi, yaitu komposisi dan kualitasnya.

"Di dalam mulut kita hidup lebih dari 700 spesies bakteri yang bermanfaat dan berbahaya," kata dia.

"Bakteri berbahaya memecah gula dari makanan dan minuman yang mengubahnya menjadi asam, lalu seiring waktu dapat menarik mineral penting dari gigi dan menyebabkan gigi berlubang," sambung dia.

Baca juga: Cara Mencegah Sakit Gigi Sering Kambuh di Musim Hujan

Apabila kita tidak berhati-hati dalam membersihkannya, bakteri juga dapat membentuk lapisan lunak, atau plak pada permukaan gigi yang bisa memperburuk keasaman tersebut dan menciptakan lingkungan yang ideal bagi lebih banyak bakteri untuk berkembang biak.

Jika plak gigi tumbuh dan cukup mengeras, itu bisa berubah menjadi karang gigi yang bisa mengiritasi gusi dan menyebabkan radang gusi.

Makanan dan minuman yang merusak gigi

Dokter de Aguiar Ribeiro mengatakan, makanan dan minuman manis, terutama yang mengandung sukrosa seperti kue kering, konsentrat jus buah, dan soft drink sangat buruk bagi gigi karena memungkinkan bakteri berbahaya berkembang.

Selain itu, makanan apa pun yang lengket atau kenyal — seperti permen karet, buah-buahan kering — yang tersangkut di sudut dan celah gigi juga akan memproduksi asam selama berjam-jam setelah kita makan.

Namun, meskipun beberapa buah segar, sayuran, atau makanan bertepung — seperti jeruk, kentang, nasi, atau bahkan pisang — dianggap buruk karena mengandung gula atau asam yang merusak gigi, makanan ini juga mengandung nutrisi yang akan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Sementara itu, untuk minuman tertentu seperti soft drink manis, jus, minuman berenergi, dan milkshake juga merupakan faktor perusak gigi lainnya yang perlu dihindari.

Baca juga: Sakit Gigi Lebih Sering Kambuh di Musim Hujan, Mengapa?

"Gigi kita mulai rusak ketika tingkat asam di mulut turun di bawah pH 5,5," kata seorang profesor kedokteran gigi anak di University of North Carolina di Chapel Hill, Dr Rocio Quinonez.

"Dan soft drink cenderung memiliki pH sekitar 3 sampai 4," sambung dia.

Tak hanya minuman berkarbonasi, kopi dan minuman beralkohol yang sering dikonsumsi dengan sirup dan tambahan gula memiliki dampak yang buruk bagi gigi kita.

Tetapi, selama kita rutin menyikat gigi dua kali sehari (sekali di pagi hari dan sekali sebelum tidur), serta flossing setiap hari, manfaat nutrisi dari makanan tersebut akan lebih besar daripada risiko kerusakan gigi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau